Kades Bongkok Bantah, Coceng Uang Korban Tabrakan

SUMEDANG.ONLINE – Kepala Desa Bongkok, Kecamatan Paseh, Fiqi Zulfikar, menampik pihaknya mengambil bagian uang yang diberikan penabrak ke korban tabrakan senilai Rp 600 ribu.

Sarebu ge heunteu kang, jeung naon atuh,” tandas Fiqi pada SUMEDANG ONLINE di ruang kerjanya.

Hal ini menanggapi pernyataan pemilik akun Elmi Kumala di Grup facebook MOS. Sayang postingannya sudah tidak ada, dalam tulisan tersebut meski diawal tidak menyebutkan nama desa dengan menduga ada desa yang mita Rp600 ribu pada korban tabrakan. Namun kemudian pada beberapa jawaban komentar dia menyampaikan bahwa desa dimaksud adalah Bongkok. Untuk meluruskan kabar tersebut SO mengirim wartawan untuk mengklarifikasi pada kepala desa dimaksud.

Sebagai informasi telah terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah Cibeureum pada Minggu, 5 Januari 2020 sekira pukul 13.30 WIB. Pada saat itu dikatakan Fiqi di sekitar lokasi kejadian ada sejumlah polisi dari Polres Sumedang. Sehingga barang bukti kecelakaan lalu lintas itu pun langsung diangkut ke Polres Sumedang. Sementara korban tabrakan di bawa ke Rumah Sakit untuk mendapat tindakan medis.

Baca Juga  Longsor Renggut Nyawa, Bupati Sumedang Minta Semua Pihak Waspada

Korban dicandak ka rumah sakit, barudak dicandak ka Polsek, motor langsung diangkut ka Polres. Dari pihak penabrak keluarganya semua ke sana. Da ka rumah sakit oge pihak keluarga korban teu aya, bahkan ku pihak keluarga penabrak dianteur nanaon oge, diuruskeun, administrasi nanaon dibayar ku pihak penabrak,” jelas dia.

Diakui Fiqi pada sore harinya dirinya mendapatkan telpon dari keluarga untuk mendatangi Polsek, mereka menjelaskan jika kasus tersebut telah ditangani pihak Polres Sumedang. Sementara itu, pihak korban keukeuh ingin membawa korban ke patah tulang. Setelah semua pihak berkumpul, mereka pun sepakat untuk membawa korban ke ahli patah tulang.

Da itu teh hoyong ka patah tulang wae, nya abdi teh ngantosan ti ditu. Maghrib nembe dongkap anu ti rumah sakit teh. Nya badanten sareng pihak keluarga, da aya ayeuna mah pihak keluargana teh, putra putrana teh. Menantu si ibu eta mah teu aya. Intina mah secara kekeluargaan lah,” bebernya.

Baca Juga  SDN Sabagi yang Ambruk Bagian dari Dampak Tol Cisumdawu

Lanjut dia, karena untuk mengeluarkan motor harus ada kedua belah pihak. Maka mereka pun berlanjut ke Kantor Polres Sumedang.

Kadaritu weh sadayana, sepakat dimusyawarahkeun. Nya tos tiditu aya kesepakatan ieu. Bahwa untuk pengobatan itu, pengobatan sampai makan minum dan lain sebagainya. Ti mulai A sampai Z itu ditanggung sama penabrak, keluarga penabrak. Ok deal, sepakat. Coba dinominalkan saur pihak Polres teh, da ieu mah kedah aya nominal, kanggo catetan kira kira sabarahaeun biayana,” jelasnya.

Selanjutnya, Kepala Desa menyari informasi ke pihak patah tulang berkaitan dengan prakiraan biaya yang harus dikeluarkan. ”Nya sampai ka beres roes teh, perkiraan 20 hari teh sekitar Rp 4jutaan. Sareng makan sareng nanaon perkiraan (Rp) 6 jutaan, jadi perkiraan.”

20 hari rencana awal, tapi upami misalkan, ieu nuju ngariung sareng pihak keluarga sadayana. Pami misalkan kenyataan di lapangan sapuluh hari tos sehat, tos pulih. Itu tidak dibayar full karena emang tos sehat. Tujuanna ge kan sampe sehat kembali. Ternyata dalam delapan hari tos pulih,” imbuhnya.

Baca Juga  Capai Kuota Kejar Paket B dan C Gratis Tak Diperpanjang

Disebutkan kades biaya sesuai kuitansi yang tertera senilai Rp 5,4 juta. Biaya tersebut sudah termasuk makan dan biaya perawatan korban. Polemik muncul karena biaya prakiraan semulai Rp 6 juta, pihak keluarga korban menduga sisanya diambil pihak desa sebesar Rp 600 ribu.

Bahkan lanjut dia, yang sisanya Rp600 ribu telah dibayarkan pihak keluarga penabrak pada korban.

600 (ribu rupiah) kamari dibayar ku pihak keluarga kaditu, ti penabrak ka korban. Deal tidak ada permasalahan, bahkan sebelum berangkat dari pihak penabrak ngobrol heula sareng abdi kamari diditu teh,” pungkasnya. ***IWAN RAHMAT***

 

**berita telah disunting pada Rabu, 15 Januari 2020 dengan penambahan pada bait tiga. Demikian.

Respon (1)

  1. Alhamdulillah. Ku tabayun mah geuning rengse. Saena pihak keluarga korban ulah waka gujrud. Tabayun heula. Untung aya wartawan janten weh clear.

    Salut ka Pak Kades Bongkok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin menerima update terbaru dari SUMEDANGONLINE OK TIDAK