25 Grup Seni Kuda Renggong Berkompetisi di Sumedang

SUMEDANGONLINE: Sebanyak 25 grup seni kuda renggong dari 5 kabupaten/kota di Jawa Barat yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Subang, Majalengka, dan Sumedang selaku tuan rumah turut serta dalam Festival Kuda renggong Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 yang digelar di Lapang Pacuan Kuda Yayasan Pangeran Sumedang, Sindang Raja, Kecamatan Sumedang Utara, siang tadi.
Sekretaris Panitia Festival Kuda Renggong, Dayat menyebutkan, sesuai dengan kategori penilaian festival, masing-masing grup terdiri atas 1 ekor Kuda Renggong Balaster, 1 ekor Kuda Renggong Sandel, 1 ekor Kuda Renggong Silat (Pencak), 1 kelompok musik tanji, dan 1 kelomok penari.
“Piala, piagam dan uang pembinaanakan akan diberikan kepada Juara I, II, dan III di setiap kategori yang dilombakan,” tuturnya.
Jumlah peserta dari tiap kabupaten/kota berdasarkan hasil seleksi dari tiap kecamatan yang mempunyai grup Seni Kuda Renggong.
“Peserta yang tidak membawa grup musik pengiring bisa menggunakan grup musik yang telah disediakan oleh panitia,” ujarnya.
Dikatakan, juri festival sebanyak 3 orang yang terdiri atas unsur Disparpora Kabupaten Sumedang, STSI Bandung, dan seniman Kuda Renggong.
“Kriteria penilaian untuk Kuda Renggong meliputi gerak tari, sistem pengendalian, dan harmonisasi. Untuk Kuda Pencak meliputi keterampilan atau taraksi kuda, sistem pengendalian, dan harmonisasi. Untuk grup musik pengiring meliputi keseragaman pakaian, harmonisasi, refleksi, dan kreativitas. Sedangkan untuk penari meliputi Wiraga, Wirahma, dan Wirasa,” terangnya.
Ketua Pordasi Jawa Barat Agus Welianto yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut juga dimaksudkan sebagai sosialiasi PON XIX Jabar yang akan digelar beberapa minggu lagi.
“Kita mennargetkan 8 medali emas pada PON nanti melalui Cabor berkuda. Kuda-kuda yang digunakan oleh kontingen Jabar sebagian besar dari Sumedang,” tuturnya.
Ia juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang agar dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di Pacuan Kuda Sumedang sebagai pusat pembinaan para atlet dan seniman kuda Sumedang.
Dengan digelarnya festival tersebut, ia mengharapkan agar hak cipta Seni Kuda Renggong dapat tetap dipertahankan dan tidak diklaim oleh bangsa lain.
“Festival ini rutin diagendakan tiap tahun di Sumedang dengan harapan Seni Kuda Renggong tetap lestari dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” ucapnya.
Kepala Disparbud Jawa Barat Ny. Ida Hernida yang berpesan agar Seni Kuda Renggong tetap dipertahankan sebagai seni warisan leluhur bernilai tinggi.
“Saya titip agar Seni Kuda Renggong ini jangan sampai direbut oleh negara lain,” katanya.
Untuk itu, ia berjanji akan terus mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut dari segi anggaran.
“Saya akan sampaikan kepada Gubernur agar kegiatan ini terus berlangsung tiap tahunnya. Saya juga minta kepada Pak Agus Welianto yang duduk di DPRD agar turut mensupportnya,” ujarnya.
Bupati Sumedang, H Eka Setiawan, menyampaikan ucapan selamat dan penghargaannya kepada para peserta festival khususnya yang datang dari luar Sumedang.
“Meskipun Kuda Renggong tumbuh dan berkembang di Sumedang, namun Alhamdulillah telah berkembang luas di beberapa daerah lainnya di Jawa Barat. Mudah-mudahan tahun depan ada kabupaten lain yang ikut bergabung lagi,” ucapnya.
Selain dengan tetap melakukan pembinaan dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada, Bupati juga berpesan agar seluruh seniman dan penggiat Seni Kuda Renggong dapat terus menjaga kelestarian tersebut. “Saya menyampaikan terima kasih kepada tokoh, seniman, dan budayawan yang terus memberikan perhatiannya terhadap kesenian asli Sumedang ini. Semoga dapat terus mempertahankannya,” imbuhnya.(hms)

Baca Juga  Bangun Pemuda Satukan Indonesia

Respon (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin menerima update terbaru dari SUMEDANGONLINE OK TIDAK