KOTA – Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) diharapkan tak hanya sekedar konsep atau hanya selogan. Hal itu dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumedang, H Eka setiawan, saat menggelar diskusi SPBS di Aula Pusdai, Kamis (24/4).
“SPBS ke depan itu tak hanya sekedar konsep, tidak hanya sekedar slogan. Tetapi ke depan kita mengharapkan agar kita semua masyarakat Sumedang bisa menjadikan SPBS (ini) sebagai jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap Eka.
Apalagi kata dia, 5 Juli 2013, mendatang. Sumedang akan memiliki pemimpin baru, sehingga intansi yang dipimpinnya selama ini harus dapat membuat road map yang jelas.
“Harapan kami tentu saja dari Bappeda sebagai intansi yang menyusun perencanaan daerah tidak hanya konsen terhadap masalah ekonomi dan pembangunan fisik, tetapi juga masalah-masalah yang lain. Terutama masalah-masalah pengembangan budaya, saya minta saran dan pendapat untuk kita coba menyusun rencana tindak lanjut dari implementasi SPBS,” tambahnya.
Sementara Ketua Tim Akselerasi SPBS H Arrysandi Bahrum, mengatakan tidak mudah dalam pelaksanaan SPBS. Pihaknya mempertanyakan pelaksanaan SPBS di SKPD-SKPD.
“Kudu kumaha atuh ngaleumpangkeun SPBS teh, ulah ngan wungkul jadi icon atanapi pamadegan anu janten pamaes wungkul,” kata Arrysandi. (IRP)
