SumedangOnline - SENIN. Prabu Gajah Agung--Sebanyak 147 pohon perindang kota di Jln. Prabu Gajah Agung dan sekitarnya ditebang petugas Badan Lingkungan Hidup. Penebangan pohon mahoni dan pohon flamboyan ini mengundang pertanyaan dari kalangan masyarakat. "Kami tidak mengerti, mengapa pohon perindang ditebang. Apalagi dalam pelaksanaannya, petugas menebang pohon sampai pangkalnya, seperti yang dilakukan pada pohon flamboyan dekat perempatan Bojong," kata Sujana (52)m warga setempat kepada "GM", Senin (19/4). Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab. Sumedang, Drs. H. Suhara, M.Si. ketika dikonfirmasi menyangkal telah menebang pohon perindang kota. Menurutnya, tindakan yang sudah dilakukan terhadap pohon itu merupakan pemangkasan dahan. "Harus bisa membedakan antara penebangan dan pemangkasan," tandasnya. Disebutkan, berdasarkan laporan, sedikitnya 147 pohon perindang kota dahannya sudah dipangkas. Selain untuk mengantisipasi pohon tumbang dan dahan patah, yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan, hal tersebut juga dilakukan sebagai upaya untuk menata pohon perindang sehingga terlihat cantik. "Setelah dipangkas, dahan dan cabang rantingnya yang tumbuh akan canti dan enak dipandang," ujarnya. H. Suhara menyebutkan, pihaknya telah memprogramkan untuk membuat kawasan hijau di sepanjang jalan protokol. Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah institusi terkait, termasuk swasta. (B.108/klik-galamedia.com)**/SUMEDANG ONLINE

Pohon Perindang Ditebang

SumedangOnline – SENIN. Prabu Gajah Agung–Sebanyak 147 pohon perindang kota di Jln. Prabu Gajah Agung dan sekitarnya ditebang petugas Badan Lingkungan Hidup. Penebangan pohon mahoni dan pohon flamboyan ini mengundang pertanyaan dari kalangan masyarakat.

“Kami tidak mengerti, mengapa pohon perindang ditebang. Apalagi dalam pelaksanaannya, petugas menebang pohon sampai pangkalnya, seperti yang dilakukan pada pohon flamboyan dekat perempatan Bojong,” kata Sujana (52)m warga setempat kepada “GM”, Senin (19/4).

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab. Sumedang, Drs. H. Suhara, M.Si. ketika dikonfirmasi menyangkal telah menebang pohon perindang kota. Menurutnya, tindakan yang sudah dilakukan terhadap pohon itu merupakan pemangkasan dahan. “Harus bisa membedakan antara penebangan dan pemangkasan,” tandasnya.

Disebutkan, berdasarkan laporan, sedikitnya 147 pohon perindang kota dahannya sudah dipangkas. Selain untuk mengantisipasi pohon tumbang dan dahan patah, yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan, hal tersebut juga dilakukan sebagai upaya untuk menata pohon perindang sehingga terlihat cantik. “Setelah dipangkas, dahan dan cabang rantingnya yang tumbuh akan canti dan enak dipandang,” ujarnya.

H. Suhara menyebutkan, pihaknya telah memprogramkan untuk membuat kawasan hijau di sepanjang jalan protokol. Untuk itu pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah institusi terkait, termasuk swasta. (B.108/klik-galamedia.com)**