ARSIP  

PPSI Tanjung Sari Gelar Seni dan Budaya Sunda

Sumedangonline.com – SABTU. KOTA—Untuk memperkenalkan kembali Seni dan Budaya Sunda kepada masyarakat Sunda khususnya di Sumedang, juga dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) Tanjungsari – Kabupaten Sumedang yang ke-4, serta HUT Sumedang ke-432.

Dadang:“Naon Hadena migawe Goreng, Naon Gorengna Migawe Hade”.

PPSI Tanjungsari akan mengadakan Gelar Seni Budaya, yang berisi pencaksilat dan seni budaya buhun yang sudah dianggap jarang di Sumedang, pada hari Sabtu tanggal 15 Mei 2010 di Alun – alun Tanjungsari – Sumedang. Pengurus PPSI Tanjungsari, Dadang Biho kepada sumedangonline menyebutkan; bahwa tujuan diadakannya pagelaran tersebut sebagai salah satu usaha untuk memperkenalkan kembali Seni dan Budaya Sunda kepada masyarakat. Menurutnya, masyarakat Sunda kini seperti Tamu di rumahnya sendiri.

“Tarekah sangkan masyarakat mikawanoh seni jeung tradisi sunda anu memang katingalna ayeunatéh geus rada kirang! siga nu nyémah di nagri sorangan”Ujar Dadang Biho, disela – sela menyaksikan seni Treatikal yang diselenggarakan oleh paguyuban Sunda Wani di Gedung Srimanganti – Museum Prabu Geusan Ulun – Sumedang.

Lebih lanjut Dadang menyebutkan, bahwa salahsatu acara yang akan dikemas nanti adalah Ngabungbang atau mandi ditujuh pancuran. Namun akan dikemas berbeda, dalam bentuk saresehan dengan mengambil tema : Rek Kumaha Peta Kisunda Minangka Tarekah Pikeun Ngawujudkeun SPBS.

Acara tersebut diharapkan sebagai langkah awal untuk spirit mengekpresikan dalam rangka mewujudukan Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS). Menurutnya, pihaknya tidak memiliki banyak program tetapi akan melaksanakan apa yang ada dalam hati. Dan tidak akan memberikan cerita atau kata – kata belaka, tetapi akan menunjukan bukti dengan karya – karya nyata seperti dalam babasan sunda “Naon Hadena migawe Goreng, Naon Gorengna Migawe Hade”.

Namun demikian menurut Dadang, jika berbicara program kedepan pihaknya tidak hanya akan menampilkan seni yang dipertontonkan saja, tetapi juga dalam pendidikan non formal yang masih merujuk puser budaya sunda.

Sebagai realisasinya Dadang dan teman –temannya akan membentuk radio Komunitas yang 75% siarannya merupakan Atikan, seni dan budaya sunda, selebihnya merupakan acara hiburan secara umum. Selain itu Dadang pun merencanakan akan membuat plang – plang nama Jalan dengan menggunakan huruf Sunda.

“Atikan, Kursus jsb. Oge panginten teu leupas tinu atikan tatakrama, aya atikan moralna didinya, ngeusian jiwa barudak ku atikan – atikan sunda anu teu leupas tina tetekon ka-Islaman.” Jelasnya.

Dadang-pun tidak menampik kurangnya biaya untuk penyelenggaraan pagelaran tersebut, beruntung rekan – rekan di PPSI mengadakan sumbangan, dan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Melalui Team Akselerasi SPBS memberikan Bantuan Dana Sebesar Rp 3.000.000, namun sayangnya bantuan sebesar itu masih dirasa kurang. Karena menurutnya untuk mengadakan event sebesar itu dia memerlukan biaya lebih kurang Rp 26.000.000,-, namun kendala biaya tersebut tidak menyurutkan semangat Dadang dan rengerengannya untuk tetap melaksanakan kegiatan tersebut. Namun jika ada donator yang akan menyumbang tentu sangat diharapkan oleh Dadang dan rekan – rekannya demi mensukseskan acara tersebut.

“Nudisebut kendala atawa halanganteh teu sakedik namun tetep nu penting  abdi pategkadan nu aya sareng rerengrengan, nu penting naon anu bisa dilakukeun ku urang sok lakukeun, teu kudu nungguan parentah”lanjutnya.

?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *