Paseh (SumedangOnline). 40 Rumah yang semula diperuntukan untuk korban tanah amblas di Dusun Citatah, Desa Padanaan, Kec. Paseh, Kabupaten Sumedang, dibiarkan kosong, bahkan akibat lamanya tidak dihuni, bangunan – bangunan tersebut disinyalir telah ada yang rusak. Hal tersebut seperti disampaikan Asep Dadang, Kepala Desa Padanaan, Kec. Paseh, Kab. Sumedang dihadapan Camat Paseh Drs Edi Supena M.Si, Selasa (08/06). Lebih lanjut Asep memamaparkan bahwa pembangunan yang dibiayai dengan dana mendekati 1 Miliar sudah rampung dikerjakan tahun 2008. Warga enggan direlokasi, beralasan lokasi yang akan mereka tempati belum dipasangi aliran listrik. Padahal sesuai dengan rencana awal pembangunan perumahan tersebut sudah dalam satu paket pemasangan installasi listrik, hal lain yang membuat warga enggan direlokasi karena belum adanya akses jalan menuju tempat baru, dan belum dibangunnya sarana ibadah. Asep, mengaku pihaknya sudah berulangkali melaporkan keluhan warga tersebut kepada Dinas Instansi terkait bahkan DPRD. Ia, yakin jika akses sarana dan prasana sudah disediakan oleh Pemerintah di tempat yang baru, masyarakat didesanya akan dengan mudah direlokasi.(redaksi)/SUMEDANG ONLINE

40 Rumah untuk Korban Tanah Amblas Mubazir

Paseh (SumedangOnline). 40 Rumah yang semula diperuntukan untuk korban tanah amblas di Dusun Citatah, Desa Padanaan, Kec. Paseh, Kabupaten Sumedang, dibiarkan kosong, bahkan akibat lamanya tidak dihuni, bangunan – bangunan tersebut disinyalir telah ada yang rusak. Hal tersebut seperti disampaikan Asep Dadang, Kepala Desa Padanaan, Kec. Paseh, Kab. Sumedang dihadapan Camat Paseh Drs Edi Supena M.Si, Selasa (08/06).

Lebih lanjut Asep memamaparkan bahwa pembangunan yang dibiayai dengan dana mendekati 1 Miliar sudah rampung dikerjakan tahun 2008. Warga enggan direlokasi, beralasan lokasi yang akan mereka tempati belum dipasangi aliran listrik. Padahal sesuai dengan rencana awal pembangunan perumahan tersebut sudah dalam satu paket pemasangan installasi listrik, hal lain yang membuat warga enggan direlokasi karena belum adanya akses jalan menuju tempat baru, dan belum dibangunnya sarana ibadah.

Asep, mengaku pihaknya sudah berulangkali melaporkan keluhan warga tersebut kepada Dinas Instansi terkait bahkan DPRD. Ia, yakin jika akses sarana dan prasana sudah disediakan oleh Pemerintah di tempat yang baru, masyarakat didesanya akan dengan mudah direlokasi.(redaksi)