ARSIP  

Kepsek Penerima Bantuan Resah

Sejumlah kepala sekolah (kepsek) tingkat SMP di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Sumedang, penerima bantuan rehab ruang kelas, resah karena sering disatroni oknum yang mengaku wartawan dari surat kabar mingguan dari luar daerah.

Keresahan mereka dipicu oknum wartawan tersebut yang langsung menuding, telah terjadi penyimpangan dalam pengerjaan rehab di sekolah yang disatroninya.

Dengan arogan, mereka mengancam akan memberitakan penyimpangan yang terjadi di sekolah yang bersangkutan. “Kami pernah kedatangan wartawan yang mengaku dari surat kabar mingguan secara berkelompok. Jumlahnya antara 3 sampai 4 orang,” kata Drs. Tarya Sudrajat Joska, M.Si., Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Paseh Kab. Sumedang kepada “GM”, Jumat (30/7).

Baca Juga  Manado Di Guncang Gempa 5.2 SR

Menurutnya, kedatangan mereka sempat membuat takut para guru dan murid. Apalagi sebelumnya mereka juga mendatangi sejumlah kelas untuk mencari dirinya, sambil berkata-kata dalam nada keras. “Beruntung, mereka bisa segera bertemu dengan saya. Dan langsung dipersilakan masuk ke ruangan kantor,” katanya.

Tanpa diduga, begitu masuk oknum wartawan itu langsung menghardik dan mengatakan dirinya berusaha menghindar. Lantas belum juga rasa kagetnya hilang, salah seorang dari mereka menggertak lagi. Katanya pelaksanaan rehab di sekolahnya diwarnai penyimpangan. Mereka juga mengatakan, jika tidak mau diberitakan, ia harus menyerahkan uang Rp 500 ribu.

Baca Juga  WABUP TAUFIK DI SENSUS PERTAMA

“Pokona mah saya menta kebulna lima ratus rebu, lamun masalah ieu embung diberitakeun. Duit sakitu mah saeutik, soalna di daerah lain biasana mere dua juta,” ujar Tarya, mengutip ucapan wartawan yang menyatroni sekolahnya.

Namun karena yakin pengerjaan rehab di sekolahnya sudah sesuai spek, dengan tegas ia menolak permintaan wartawan tersebut dan balik menantang mereka. “Silakan beritakan, kami tidak merasa keberatan,” tandasnya.

Baca Juga  Jatigede Harus Menjadi Pelajaran..!!!

Setelah permintaannya ditolak, wartawan tersebut lantas mengeluarkan jurus lain. Mereka mengancam akan melaporkan penyimpangan itu ke polisi dan kejaksaan. Melihat kawanan wartawan itu memiliki itikad butuk, sejumlah guru dan buruh bangunan yang tengah mengerjakan rehab spontan mengusir mereka.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Disdik Kab. Sumedang, Drs. Unep Hidayat, M.Si. ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya keluhan yang disampaikan para kepsek, penerima bantuan rehab itu. (B.108)**
sumber http://www.klik-galamedia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin menerima update terbaru dari SUMEDANGONLINE OK TIDAK