[caption id="attachment_6050" align="alignleft" width="300" caption="KBM : Seorang Guru Tengah Mengajar di MI Al-Hikmah"][/caption] WADO, Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hikmah di Dusun Nyalindung, Desa Sukapura, Kecamatan Wado berada di dataran tinggi dan terpencil, sehingga sulit dijangkau, selain itu MI Al-Hikmah pun minim fasilitas kelas, ironisnya siswa yang belajar banyak karena hanya ada satu – satunya di daerah itu. "Kendala utama akses jalan dan ruangan kelas yang kurang, jarak sekolah ini dari jalan umum desa mencapai  1.5 Km dari jalan umum, jadi untuk menuju sekolah siswa dan pengajar hanya melewati gang kecil yang menanjak", papar Kepala Sekolah Al-Hikmah, Ruswandi SP.dI, Kamis (26/5) kemarin. Lebih lanjut ia memparkan, sekolahnya kekurangan ruang kelas, ruang kelas hanya ada empat ruang, hingga dua kelas harus bergantian dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM). "Untuk kelas satu bergantian dengan kelas dua, dan kelas tiga bergantian dengan kelas empat, karena ruang kelas memang kurang. Jadi dua kelas harus masuk siang, terkadang kalau pengajar ada keperluan siang, pelajar disuruh masuk pagi, tapi belajar di lantai", jelasnya. Ia berharap dengan kondisi tersebut bisa secepatnya dapat teratasi, karena potensi MI Al-Hikmah dalam melaksanakan proses pendidikan setara dengan penyelenggara pendidikan lainnya, apalagi untuk daerah itu, MI Al-Hikmah menjadi yang utama tujuan belajar bagi warga setempat. "Ya karena sekolah ini, merupakan hal penting bagi warga sini, bahkan murid kami bukan dari wilayah sini saja, ada yang rumahnya sampai jarak 2 KM. Keinginannya ya terbuatnya jalan akses dari jalan umum desa menuju sekolah ini, dan menambah ruangan kelas, agar proses KBM menjadi lancar," jelasnya. Ia mengatakan, pihak sekolah sudah berupaya untuk membikin akses jalan, namun kendala biaya, ia pun berharap adanya bantuan dari dinas terkait untuk dapat memperhatikan masalah tersebut. "Kita  pernah mengajukan ke Kemenag, ya mudah-mudahan bisa membantu, saya rasa semua demi pendidikan”, imbuhnya. (cr4)/SUMEDANG ONLINE

MI AL-HIKMAH BERHARAP BANTUAN PEMERINTAH

KBM : Seorang Guru Tengah Mengajar di MI Al-Hikmah

WADO, Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hikmah di Dusun Nyalindung, Desa Sukapura, Kecamatan Wado berada di dataran tinggi dan terpencil, sehingga sulit dijangkau, selain itu MI Al-Hikmah pun minim fasilitas kelas, ironisnya siswa yang belajar banyak karena hanya ada satu – satunya di daerah itu.

“Kendala utama akses jalan dan ruangan kelas yang kurang, jarak sekolah ini dari jalan umum desa mencapai  1.5 Km dari jalan umum, jadi untuk menuju sekolah siswa dan pengajar hanya melewati gang kecil yang menanjak”, papar Kepala Sekolah Al-Hikmah, Ruswandi SP.dI, Kamis (26/5) kemarin.

Lebih lanjut ia memparkan, sekolahnya kekurangan ruang kelas, ruang kelas hanya ada empat ruang, hingga dua kelas harus bergantian dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Untuk kelas satu bergantian dengan kelas dua, dan kelas tiga bergantian dengan kelas empat, karena ruang kelas memang kurang. Jadi dua kelas harus masuk siang, terkadang kalau pengajar ada keperluan siang, pelajar disuruh masuk pagi, tapi belajar di lantai”, jelasnya.

Ia berharap dengan kondisi tersebut bisa secepatnya dapat teratasi, karena potensi MI Al-Hikmah dalam melaksanakan proses pendidikan setara dengan penyelenggara pendidikan lainnya, apalagi untuk daerah itu, MI Al-Hikmah menjadi yang utama tujuan belajar bagi warga setempat.

“Ya karena sekolah ini, merupakan hal penting bagi warga sini, bahkan murid kami bukan dari wilayah sini saja, ada yang rumahnya sampai jarak 2 KM. Keinginannya ya terbuatnya jalan akses dari jalan umum desa menuju sekolah ini, dan menambah ruangan kelas, agar proses KBM menjadi lancar,” jelasnya.

Ia mengatakan, pihak sekolah sudah berupaya untuk membikin akses jalan, namun kendala biaya, ia pun berharap adanya bantuan dari dinas terkait untuk dapat memperhatikan masalah tersebut.

“Kita  pernah mengajukan ke Kemenag, ya mudah-mudahan bisa membantu, saya rasa semua demi pendidikan”, imbuhnya. (cr4)