[caption id="attachment_6584" align="alignleft" width="300" caption="Kapolsek Situraja, Kompol Sumilan di daulat untuk bernyanyi. Foto: Igun Gunawan"][/caption] SITURAJA – Penutupan rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke-65, HUT RI ke-66 dan Menyambut Ramadhan di Kecamatan Situraja berlangsung meriah. Pantauan sumeks, Kamis (20/07) kemarin, puluhan ribu masa usai mengikuti Jalan Santai, tumplek dalam hingar bingar jaipong dangdut dari kelompok seniman Situraja yang tergabung dalam Parikesit. “Ini merupakan penutupan dari 3 rangkaian kegiatan besar, diantaranya peringatan HUT Bhayangkara ke-65, HUT RI Ke-66 dan menyambut Ramadhan,” kata Kapolsek Situraja, Kompol Sumilan di tengah-tengah kesibukannya di Mapolsek Situraja, kemarin. Dikatakan Sumilan, nilai dana untuk seluruh rangkaian kegiatan mulai dari awal hingga sekrang mencampai Rp 23 juta, sumber dana merupakan hasil swadaya masyarakat, penjualan kupon doorprize dan sponsor. ”Kita menyediakan kupon doorprize sebanyak 20 ribu lembar itu habis dibeli oleh massa,” paparnya bangga. Kemeriahan semakin membahana ketika dimulainya bagi-bagi doorprize yang diawali Camat Situraja, Syarif Efendi Badar, disusul kemudian Kapolsek Situraja, Kompol Sumilan, dan Danramil Situraja, Kapten Didi Rohana, bahkan tanpa segan-segan panitia melempar beberapa hadiah hiburan langsung ke ribuan penonton yang berjubel memadati area acara. Kegiatan yang melibatkan sebagian besar pelajar tersebut ternyata mendapatkan kritikan pedas dari seseorang yang mengatasnamakan perwakilan sebuah organisasi wartawan, pesan singkat tersebut ditujukan ke ketua APDESI Kecamatan Situraja, berisi: Di alun-alun Kecamatan Situraja sedang ada kegiatan gerak jalan, sekolah diliburkan, siswa menjadi korban akibat kebijakan yang dinilai salah aturan, kita tunggu berita selanjutnya. wasalam. Menanggapi hal tersebut Muspika Kecamatan Situraja, diwakili Camat Situraja selaku panitia penyelenggara memberikan klarifikasi, “Kalau tahun lalu sewaktu halal bihalal kita memang resmi mengirimkan surat dengan tembusan dinas pendidikan untuk memohon sekolah untuk diliburkan. Untuk tahun sekarang kita hanya mengundang guru dan siswa, serta masyarakat, tetapi banyak yang berantusias untuk menghandiri, karena sifatnya itu undangan mau hadir atau tidak ya silakan,”kata Syarif kepada sumedangonline di ruang kerjanya. Dikatakan Syarif, dirinya justru lebih cenderung untuk meliburkan siswa, karena khawatir jika sekolah tidak diliburkan, justru siswa akan main ke mana-mana, sementara pihak guru menganggap anaknya sudah pulang. Selain itu kegiatan ini pun harus dilihat dari moment kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan 3 hari besar,”Peupeuriheun ngangkat senjatamah teu bisa, atuh ku pengorbanan gerak jalan santai,” paparnya. Senada dengan Camat, budayawan asal Situraja D Sutedja angkat bicara, “seharusnya dia (pengirim sms,red.) dalam konteks apa dulu dia mengkritisi, karena kegiatan ini untuk memperingati HUT Bhayangkaran dan HUT RI. Kemudian kan biasanya satu minggu setelah masuk itu belum ada kegiatan disekolah, jadi saya rasa tidak mengganggu pada proses belajar mengajar siswa,” paparnya.(fitriyani/igun gunawan/iwan rakhmat)  /SUMEDANG ONLINE

Di Situraja Peringatan HUT Bhayangkara ke-65, Meriah

Kapolsek Situraja, Kompol Sumilan di daulat untuk bernyanyi. Foto: Igun Gunawan

SITURAJA – Penutupan rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke-65, HUT RI ke-66 dan Menyambut Ramadhan di Kecamatan Situraja berlangsung meriah. Pantauan sumeks, Kamis (20/07) kemarin, puluhan ribu masa usai mengikuti Jalan Santai, tumplek dalam hingar bingar jaipong dangdut dari kelompok seniman Situraja yang tergabung dalam Parikesit.

“Ini merupakan penutupan dari 3 rangkaian kegiatan besar, diantaranya peringatan HUT Bhayangkara ke-65, HUT RI Ke-66 dan menyambut Ramadhan,” kata Kapolsek Situraja, Kompol Sumilan di tengah-tengah kesibukannya di Mapolsek Situraja, kemarin.

Dikatakan Sumilan, nilai dana untuk seluruh rangkaian kegiatan mulai dari awal hingga sekrang mencampai Rp 23 juta, sumber dana merupakan hasil swadaya masyarakat, penjualan kupon doorprize dan sponsor. ”Kita menyediakan kupon doorprize sebanyak 20 ribu lembar itu habis dibeli oleh massa,” paparnya bangga.

Kemeriahan semakin membahana ketika dimulainya bagi-bagi doorprize yang diawali Camat Situraja, Syarif Efendi Badar, disusul kemudian Kapolsek Situraja, Kompol Sumilan, dan Danramil Situraja, Kapten Didi Rohana, bahkan tanpa segan-segan panitia melempar beberapa hadiah hiburan langsung ke ribuan penonton yang berjubel memadati area acara.

Kegiatan yang melibatkan sebagian besar pelajar tersebut ternyata mendapatkan kritikan pedas dari seseorang yang mengatasnamakan perwakilan sebuah organisasi wartawan, pesan singkat tersebut ditujukan ke ketua APDESI Kecamatan Situraja, berisi: Di alun-alun Kecamatan Situraja sedang ada kegiatan gerak jalan, sekolah diliburkan, siswa menjadi korban akibat kebijakan yang dinilai salah aturan, kita tunggu berita selanjutnya. wasalam.

Menanggapi hal tersebut Muspika Kecamatan Situraja, diwakili Camat Situraja selaku panitia penyelenggara memberikan klarifikasi, “Kalau tahun lalu sewaktu halal bihalal kita memang resmi mengirimkan surat dengan tembusan dinas pendidikan untuk memohon sekolah untuk diliburkan. Untuk tahun sekarang kita hanya mengundang guru dan siswa, serta masyarakat, tetapi banyak yang berantusias untuk menghandiri, karena sifatnya itu undangan mau hadir atau tidak ya silakan,”kata Syarif kepada sumedangonline di ruang kerjanya.

Dikatakan Syarif, dirinya justru lebih cenderung untuk meliburkan siswa, karena khawatir jika sekolah tidak diliburkan, justru siswa akan main ke mana-mana, sementara pihak guru menganggap anaknya sudah pulang. Selain itu kegiatan ini pun harus dilihat dari moment kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan 3 hari besar,”Peupeuriheun ngangkat senjatamah teu bisa, atuh ku pengorbanan gerak jalan santai,” paparnya.

Senada dengan Camat, budayawan asal Situraja D Sutedja angkat bicara, “seharusnya dia (pengirim sms,red.) dalam konteks apa dulu dia mengkritisi, karena kegiatan ini untuk memperingati HUT Bhayangkaran dan HUT RI. Kemudian kan biasanya satu minggu setelah masuk itu belum ada kegiatan disekolah, jadi saya rasa tidak mengganggu pada proses belajar mengajar siswa,” paparnya.(fitriyani/igun gunawan/iwan rakhmat)