
DARMARAJA – Dengan kegigihan dan kegotong royongan masyarakat desa Pakualam akhirnya dapat merenovasi jembatan penghubung antara Kecamatan Cisitu dan Darmaraja melalui desa Pakualam yang mengalami amblas bagian pondasinya 01 Desember 2010 lalu. Jembatan yang seluruh kontruksinya menggunakan betton itu diperbaiki warga dengan menghabiskan anggaran senilai lebih dari Rp 324 juta, dana tersebut diperoleh dari swadaya murni masyarakat ditambah jasa asset kas desa yang ada di Bank.
“Jika jembatan ini tidak segera diperbaiki, jelas masyarakat kami akan rugi, ambil contoh untuk harga padi warga kami akan mengalami kerugian Rp 4 ribu per-Kilogram. Selain itu jalan ini juga merupakan jalan alternative penghubung ke Kecamatan Cisitu melalui desa Cigintung, bahkan dengan adanya jalan Jatigede bisa tembus ke Tomo dan Kadipaten,” ungkap kepala Desa Pakualam, Yuyud (43), kepada sumedangonline di lokasi peresmian Jembatan Cipaku, yang dihadiri Muspika Kecamatan Darmaraja dan BPMPD Kabupaten Sumedang.
Tidak hanya dari segi pendanaan yang melibatkan warga tetapi dari segi kontruksi bangunan hingga selesainya pembangunan jembatan tersebut semuanya dikerjakan oleh warga Pakualam selama 6 bulan kalender dengan melibatkan 5 tenaga ahli, “kebetulan kan ada orang PU (Dinas Pekerjaan Umum,red.) yang asli orang Pakualam, dia yang membikin bistek sampai pengerjaan hingga selesai saat ini,” lanjutnya.
Menanggapi tidak adanya bantuan dari Pemerintah, Camat Darmaraja Drs. Muhsin Balya, membenarkan jika seluruh dana pembangunan jembatan Cipaku ini murni hasil swadaya masyarakat ditambah dengan jasa asset kas Desa, meskipun sebelumnya untuk anggaran pembangunan jembatan tidak masuk dalam APBDes, tetapi karena ini merupakan sebuah bencana, maka dirinya menekankan untuk segera memasukan ke dalam APBDes.
“Tidak adanya bantuan dari pemerintah mungkin karena memang dananya cukup besar juga, kemudian ini merupakan daerah genangan Jatigede, karena salahsatu indikatornya dalam rapat-rapat RPJMDes salahsatunya diarahkan untuk setiap wilayah genangan itu diarahkan untuk tidak membangun sarana fisik,” paparnya.
Ia menilai dengan selesainya pembangunan jembatan yang murni swadaya masyarakat merupakan perwujudan sinergitas kebersamaan yang sudah terjalin di masyarakat Desa Pakualam.
Seremonial acara diawali dengan serahterima jembatan dari panitia ke masyarakat melalui kepala Desa Pakualam dan diakhiri dengan pengguntingan pita serta penandatanganan prasasti yang ditandatangani Camat Darmaraja dan Kepala Desa Pakualam.(igun gunawan)
hebat ka urang paku alm abi mani genah ngadnguna.ningal urang lembur tiasajd conto conto kanggo balarea
Assalamu Alaikum wr wb….
Pun bapak si Apih…ampir unggal poe…nungguan basa keur ngabangun eta sasak,malahan abdi oge guyang di sungai cipaku jeung si kakak Diene,ade Rahma,dan keponakan Chaca…katingalna ah aya si Apih dina fhoyo tukangeun pak kades yuyud