Memanfaatkan Cimanuk Hulu, Sebagai Pembangkit Listrik

Ilustrasi
Ilustrasi

Letak Geografis

Bila dilihat dari letak Geografis-nya Sumedang adalah daerah yang tidak memiliki pantai, terletak sekitar sekitar 200m s/d 1000m di atas permukaan laut. Pada umumnya daerah tersebut adalah merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dengan mata pencaharian masyarakatnya kebanyakan adalah sebagai Petani.

Dengan kondisi seperti itu, Sumedang selama ini dikenal sebagai sumber penghasil beras dan hasil pertanian lainnya.

Namun hal itu nampaknya dalam waktu dekat ini akan terjadi perubahan, karena lahan pertaniannya (sekitar 1600 Ha) akan berubah menjadi daerah genangan waduk Jatigede, yang nantinya akan dijadikan sebagai tampungan sumber air untuk mengairi sekitar 90 ribu Ha lahan pertanian. Akan tetapi yang diairi adalah lahan pertanian kabupaten lain seperti Majalengka, Cirebon, Indramayu dan Subang.

Dengan demikian Sumedang adalah merupakan daerah yang “dikorbankan” untuk mendapatkan potensi pertanian lainnya yang lebih besar untuk sekala wilayah pertanian di Jawa Barat.

Sehubungan dengan itu, sepatutnyalah pemindahan warga masyarakat yang menjadi korban genangan itu dipindahkan/mendapat penggantian lahan ke daerah-daerah tersebut di atas atau dipindahkan ke wilayah Sumedang lainnya yang potensial untuk dilakukan pencetakan sawah sehingga mata pencahariannya sebagai petani tetap berkesinambungan.

Sumber Daya Alam
Bila dilihat dari letak geografis tersebut, Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan di antaranya adalah : Sungai, Hutan, Mata Air Pegunungan, Air Panas Mineral, Panas Bumi Gunung Tampomas, Tambang Mineral, Danau / Waduk, dan lain-lain.

Sumber Daya Alam tersebut dapat dimanfaatkan menjadi Sumber Daya Energy dan sumber daya lainnya sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.

Baca Juga  Kenapa Orang Dari Tatar Sunda Tidak Ada yang Jadi Presiden?

Salah satu sumber daya alam di Sumedang yang dapat dijadikan sebagai sumber daya energy adalah Sungai.

Di wilayah Sumedang terdapat beberapa sungai yang potensial sebagai sumber energy karena memiliki debit air yang cukup besar, salah satu di antaranya adalah Sungai Cimanuk yang melintasi 3 kecamatan (Wado, Darmaraja dan Cadasngampar), yang kini sedang dibangun Bendungan/waduk Jatigede.

Dengan dibangunnya Waduk Jatigede tersebut nantinya diharapkan akan diperoleh listrik sebesar 4×35 MW yg dijual kepada PLN. Namun sayangnya pemilik Pembangkit Listrik tersebut bukan Pemda Sumedang, melainkan Otorita Jatigede (suatu badan usaha milik negara) yang khusus mengelola Waduk tersebut.

Waduk serbaguna Jatigede (multipurpose dam) nantinya akan menghasilkan uang dari penjualan Listrik ke PLN, penjualan air baku (bahan air minum) ke PDAM dan air untuk Irigasi. Akan tetapi semua penghasilan itu bukan menjadi PAD Kab. Sumedang melainkan milik Otorita Jatigede, sehingga lagi-lagi Sumedang tidak mendapatkan penghasilan dari penjualan tersebut melainkan hanya sedikit saja seperti Pajak Pendapatan dan Pajak Bumi dan Bangunan.

Atas dasar tersebut di atas, nampaknya Pemerintah Daerah Sumedang kini jangan hanya pasrah pada keadaan(nasib), melainkan harus sedikit berpikir “cerdas” bagaimana mendapatkan penghasilan asli daerah untuk kemakmurkan masyarakat.

Dari salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energy seperti yg kami sampaikan dalam kepada Pemda Sumedang (BPMPM) dan e-tabloid : http://sumedangonline.com/2012/02/8956/pemanfaatan-sumber-daya-alam-sebagai-peluang-investasi-di-kab-sumedang.html   adalah bagaimana memanfaatkan sungai Cimanuk Hulu untuk dibikin pembangkit listrik (generator plant) yang nantinya menjadi milik Pemerintah Daerah.

Baca Juga  GUNEM CATUR: “Opat Pasagi Kalima Pancer”

Hal itu adalah bukan hal yang mustahil, karena dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Cimanuk Hulu (Cimanuk Upper Stream – Run of River Hydro Power Plant) debit sungai Cimanuk tidak akan menjadi berkurang, melainkan hanya dialirkan untuk menggerakan generator dan setelah itu debit air tersebut dialirkan kembali ke sungai untuk mengisi dam/waduk Jatigede.

Caranya dengan membuat bendung (check dam) di bagian hulu sungai Cimanuk, kemudian airnya dialirkan dengan menggunakan pipa penstocks untuk menggerakan Turbine & Generator yang terletak di bawah bendung, sehingga akan diperoleh listrik.

Lokasi bendung (check dam) yang memungkinkan untuk dibangun berada di sekitar daerah perbatasan Sumedang – Garut, yang memiliki lembah yang cukup dalam pada kedua sisi sungai tersebut, sehingga bila sungai itu dibendung airnya akan tertampung dengan baik, dan selain itu pada daerah tersebut tidak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, sehingga tidak diperlukan biaya penggantian tanah kepada masyarakat, karena daerah seperti itu merupakan tanah milik negara.

Lokasi tersebut dapat dilihat dalam ilustrasi sebagai berikut :

Estimasi listrik diperoleh dengan menghitung debit air dan beda tinggi antara muka air di daerah check dam dengan letak turbine (di bawah bendung), sehingga akan diperoleh install capacity listrik dari generator.

Besarnya biaya pembangunan pembangkit listrik, secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu biaya Pekerjaan Civil (bendung, intake, saluran pengantar, bak penenang, penstock & power house) biasanya sekitar 60% dan biaya Pekerjaan Mekanikal (Turbine, Generator) dan Elektrikal sekitar 40%.

Baca Juga  Air Limbah Tahu Disulap jadi Gas

Estimasi besarnya biaya keseluruhan dapat diperhitungkan berdasarkan besarnya install capacity yang dihasilkan, berkisar antara USD.1500 s/d USD.2000 / kW.

Sebagai contoh, bila Sungai Cimanuk Hulu tersebut dibendung kemudian dapat menghasilkan listrik sebesar 2x10MW, maka total biaya pembangunan proyek tersebut adalah sekitar : 2x10x1000 kW x $.2000 x Rp.9,000 = Rp. 360 Milyar.

Berdasarkan perhitungan analisa biaya tersebut, akan diperoleh biaya penjualan listrik sekitar Rp.97 Milyar / tahun, sehingga dalam waktu 6 – 7 tahun biaya konstruksi tersebut sudah bisa lunas (break event point), dan setelah itu tinggal menikmati keuntungan dalam setiap tahunnya yaitu sekitar Rp.90 Milyar sebagai Pendapatan Asli Daerah – Sumedang.

Namun yang menjadi masalahnya adalah : Bagaimana Pemerintah Daerah Sumedang mampu menjelaskan hal ini kepada para Investor, sehingga mereka tertatik dan mau menanamkan modalnya di Sumedang ?

Hal itu sebenarnya tidak terlalu sulit, selagi ada “kemauan” dan “kemampuan” dari para pemimpin daerah dalam melakukan “bisnis” untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Sehingga dengan demikian diharapkan nantinya Sumedang tidak akan sampai menjadi daerah di ambang batas kemiskinan seperti sekarang ini…!

Untuk itu…, sudah saatnyalah  sekarang buka mata – buka telinga dalam memilih dan menentukan Pimpinan Daerah..! Semoga pengalaman adalah merupakan guru yang terbaik…!

Salam Sono ti Urang Wado,
Ir.H.Surahman,M.Tech,M.Eng

Respon (6)

  1. Saya sebagai keturun asli darmaraja, sangat setuju sekali dengan pemikiran dan ide akang, selayaknya putra daerah terutama anak negeri sumedang berpirkir kreatif dan inovatif, untuk menumbuh kembangkan pendapatan asli daerah, terutama untuk kemajuan rakyar dan warga sumedang, jangan hanya mengandalkan kucuran dana dari pusat saja, mungkin lebih cocok sumedang dipimpin oleh seorang teknokrat seperti akang. I thing you are the best for leader kota Sumedang yang sangat kucintai itu.

  2. Kahatur Kang Suherman Priatna.

    Kita sama-sama sebagai U.S.A (urang smd asli), pada dasarnya merasa prihatin dan ingin memberikan sesuatu yang lebih baik untuk kemajuan lemah cai urang, namun sayangnya masih sedikit peduli dari masyarakat dan perhatian dari Pemerintah Daerah akan hal itu, sehingga banyak sekali sebenarnya U.S.A yg dapat memberikan konstribusi untuk daerahnya, namun selama ini dari pihak pemimpin daerah tidak pernah “ngagupay”, karena mungkin terlalu sibuk dengan kegiatan dan kepentingan partai, sehingga tidak pernah fokus memikirkan untuk kepentingan rakyat.

    Mangga ayeuna mah urang tataran ku karep jeung pangharepan keur kamajuan SMD…!
    Htrn

  3. Ir.H.Surahman,M.Tech,M.Eng… mugia gusti allah berkenan membawa akang jd pemimpin sumedang…abdi ayeuna abdi linggih di banjarmasin tp sangat2 mncintai sumedang dan selalu berharap yg terbaik untuk sumedang….

  4. Nya muhun kang kedah kitu pamingpin sumedang the.
    Sok sanaos abdi ku ayenamah te linggih di sumedang ge da angger ari turun nan mah asli turunan sumedang moal bisa poho jeng lepas kaana silsilah mah.

    Salam tinu nuju ngajalanken impian ku raga badagna ka derah jayasakti karawang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin menerima update terbaru dari SUMEDANGONLINE OK TIDAK