DAERAH  

Rumah Ketua UPK Cisitu Disantroni Maling

PINTU – Deden menunjukan cara pelaku masuk melalui pintu bagian belakang rumahnya berteralis namun tanpa penutup.

CISITU – Malang nian nasib, Deden Sutrisno, warga Dusun Bakan Asem, RT 01, RW 02, Desa Ranjeng, Kecamatan Cisitu. Selasa dini hari (24/4), kediamannya disantroni maling. Akibat kejadian itu uang tunai Rp 21 juta, laptop dan 3 buah hape digondol maling, kerugian ditaksir lebih dari Rp 30 juta.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua UPK Cisitu itu menyebutkan sebelum kejadian dirinya baru pulang dari Balai Desa usai melakukan sosialisasi Pemilihan Kepala Dusun (Pilkadus) di Desa Ranjeng bersama Kepala Desa-nya, sekitar pukul 23.00, Senin (23/4).

Sadar banyak pekerjaan yang belum kelar, dirinya pun langsung membuka laptop sambil nonton tivi di ruang tengah rumahnya. Bahkan, dikatakan Deden, sekitar pukul 02.00, ia pun sempat terbangun untuk nonton bola, namun karena kantuk yang begitu berat ia pun terlelap.

“Saya ketiduran depan tivi di ruang tengah rumah karena habis mengerjakan tugas yang belum selesai, bahkan pukul 02.00 saya sempet bangun nonton bola. Sementara istri saya tidur sendirian di kamarnya,” ungkap Deden, kepada Sumeks, di kediamannya, Selasa (24/4).

Ia baru sadar rumahnya disantroni maling setelah istrinya terbangun untuk mengerjakan shalat Shubuh sekitar pukul 03.30. Istrinya, saat itu dikatakan Deden, mencari tas yang semula disimpan dekat kepalanya. “Istri saya saat itu mau shalat Shubuh, nanyain tas kemana? Saya hanya bilang enteng, coba cari saja, tapi kata dia tidak ketemu. Pas saya bangun, saya lihat kesamping di mana laptop dan hape saya disimpan, ternyata barang saya itu pun telah raib,” ujarnya.

Sadar rumahnya kemalingan, seluruh keluarga pun, kokotetengan mencari tas yang berisi rekening tabungan dan uang tunai Rp 21 juta, 3 buah hape dan sebuah laptop, namun nihil. Ketika sedang proses pencarian datang seorang tukang ojeg, Deden, kemudian bertanya jika dirinya telah kemalingan. Dari keterangan tukang ojeg itu diketahui ada seseorang yang berjalan di pematang sawah sekitar pukul 02.00 dinihari, searah dengan orang yang berjalan tersebut terdapat seseorang yang berdiri menunggu.

Keterangan warga itu diperkuat dengan beberapa bukti, seperti tas yang dibuang pelaku searah dengan dugaan larinya pelaku melalui arah belakang rumah menuju sawah. “Tas, dan sim hape dia buang di belakang rumah. Kalau melihat dari aksinya itu, saya menduga ia sudah mengetahui situasi dalam rumah, kemungkinan pelakunya orang daerah sini,” ungkapnya.

Deden, tidak terlalu mempersoalkan kerugian materi yang ia derita, ia hanya menghawatirkan beberapa data PNPM, Pilkada dan Pilkades yang ada dalam laptopnya. “Saya benar-benar kehilangan data PNPM tapi itu sih ada backupnya di kantor, cuman saja setiap laporannya selalu saya input setiap hari di laptop. Terus tadi (kemarin) saya juga mau sosialisasi Pilkada dan Pilkadus, akhirnya batal dilaksanakan,” terangnya.

Kapolres Sumedang, AKBP Eka Satria Bhakti SIK melalui Kapolsek Cisitu, Ipda Bambang Sulihno, membenarkan tentang adanya kasus pencurian tersebut.

Hasil olah TKP sementara, polisi menduga pencuri datang dari pintu belakang yang hanya berteralis tanpa penutup, pelaku dengan mudah membuka selot pintu dan masuk ke dalam rumah melalui pintu tersebut.

“Kemungkinan pelakunya lebih dari satu orang, sekarang kita masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut,” ujar Bambang.(ign)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *