SMPN 1 Wado, Ingin Segera di relokasi

PROSESI – Prosesi perpisahan SMPN 1 Wado, di Alun-alun Wado. Sejumlah siswa, guru dan orangtua siswa mengaku khawatir dengan belum jelasnya relokasi SMPN 1 Wado. IGUN GUNAWAN/SUMEKS

WADO – Belum adanya kejelasan relokasi SMP Negeri 1 Wado, menjadi sebuah kekhawatiran bagi guru dan sejumlah orangtua siswa yang mempunyai anak didik di sekolah tersebut, pasalnya  sekolah tersebut berada di area genangan waduk Jatigede. Hal itu dikatakan Wakil Kepala SMP Negeri Wado, Ajat Sudrajat, saat menghadiri gelaran acara paturay tineung di Alun-alun Wado, Senin (18/5).
“Kami ingin segera benar-benar mendapatkan ketenangan, apalagi ketika harus hengkang kita kelimpungan tidak ada tempat,” ujar Ajat.
Yang menjadi kekhawatiran saat ini menurut Ajat, bukan nasib dari para siswanya, karena menurut dia, siswa di SMP Negeri 1 Wado, apabila bendungan Jatigede memang jadi, para siswa tersebut tinggal menentukan pilihan mau disisipkan ke SMP mana.
“Yang utama dan paling pokok itu adalah guru-gurunya, kalau siswa sendiri bisa milih mau ke mana. Sekarang di SMP Negeri 1 Wado saya mempunyai 44 guru-guru sebagai tenaga pendidik, karena ketika SMP-nya belum berdiri gurunya mau dikemanakan, tidak semudah itu kan mau di mutasi kemana,” ungkapnya.
Kehawatiran para guru dan orangtua murid tersebut beralasan, apalagi menurut informasi dari konsultan Jatigede, pembangunan mega proyek Jatigede tersebut telah mencapai 70 persen, sementara dampak sosial akibat pembangunan mega proyek tersebut masih jalan di tempat.
“Tolong kami juga dipikirkan oleh pihak terkait, untuk segera ada tempat untuk membangun SMP Negeri 1 Wado, yang betul-betul yang refreshentatif. Ketika proyek jadi, relokasi sudah ada, jangan sampai nantinya kami malah justru terkatung-katung,” imbuhnya.
Hingga guru dan panitia Paturay Tineung sengaja mengadakan resepsi perpisahan secara terbuka di alun-alun Wado, agar terjalin emosional dengan masyarakat Wado. “Kita juga ingin terus mendapatkan dukungan dari masyarakat, dan ingin memperlihatkan berbagai kegiatan yang ada di SMP Negeri 1 Wado baik kepada orangtua, dari segi kemajuan maupun kekurangannya, jadi orangtua dapat mengetahui,” lanjutnya.
Hal senada dikatakan orangtua siswa sekaligus alumni SMP Negeri 1 Wado, Kosam Erawan. Kosam menyebutkan banyak orangtua siswa yang merasa bimbang dengan belum jelasnya pembangunan fisik sekolah tersebut.
“Memang banyak orangtua siswa yang merasakan kebimbangan, apalagi terhadap guru-guru yang mengajar di sana,” ungkapnya.
Kosam mengharapkan agar pemerintah segera untuk merelokasi dan membangun SMP Negeri 1 Wado, apalagi menurut sepengetahuannya tanah untuk relokasi itu, sudah tersedia hanya tinggal proses pembangunan dan relokasi saja.
“Tanah tersebut sebenarnya sudah ada bahkan sudah dilakukan pelepasan hak dan pembayaran, tinggal proses relokasi saja yang belum,” pungkasnya.(ign)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *