UNRAS WARGA DESA MEKARGALIH SUMEDANG JABAR

Press Releases:

Pada hari Minggu, 17 Juni 2012, sekitar pukul 07.45 WIB, di lokasi rumah ibadah Kristen Protestan GPDI (Gereja Pantekosta di Indonesia) milik Sdr. Bernard Maukar, alamat di Jl. Raya Rancaekek Desa Mekargalih, Jatinangor-Sumedang Jabar, telah berlangsung aksi unras. Aksi unras dilakukan oleh masyarakat Desa Mekargalih yang berjumlaj sekitar 200 orang, dibawah pimpinan Arif Saefulloh (Kepala Desa Mekargalih). Dalam aksi tersebut, telah dipasang spanduk bertuliskan “Kami Masyarakat adat Desa Mekargalih tidak menginginkan Sdr. Bernard Maukar dan keluarganya berada lagi di wilayah adat Mekargalih. Silahkan anda keluar dari wilayah Mekargalih Hey Bernard”, dan disampaikan juga pernyataan penolakan masyarakat adat Mekargalih terhadap Bernard, sebagai berikut :

1. Bahwa wilayah adat Desa Mekargalih harus tetap aman, tanpa adanya campur tangan pihak luar atau warga luar.

2. Bahwa masyarakat adat Desa Mekargalih harus taat kepada aturan yang dibuat pemerintah dan harus patuh pada setiap keputusan pengadilan Negara RI.

3. Berdasarkan poin 1 dan 2 di atas, masyarakat adat Desa Mekargalih menolak dengan keras dan merasa keberatan Sdr. Bernard Maukar dan keluarganya berada di wilayah adat Desa Mekargalih.

4. Meminta kepada pemerintah Kabupaten Sumedang untuk segera mengevaluasi Sdr. Bernard dan keluarganya keluar dari wilayah adat Desa Mekargalih, karena tidak taat dengan aturan, norma-norma adat desa dan tidak taat terhadap aturan yang telah diputuskan oleh pengadilan.

5. Meminta gerbang/pagar untuk dibongkar karena lahan tersebut merupakan wakaf dari Alm. H. Ilyas untuk jalan umum.

Pada pukul 09.00 WIB, warga membubarkan diri. Situasi masih aman terkendali, pasca unras Polres Sumedang melakukan penggalangan dan pengamanan TKP dengan personel sekitar 100 personel.

 

JAKARTA, 18 JUNI 2012

DIVHUMAS POLRI

sumber: http://humas.polri.go.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *