Opik Hadiri Buku Tahun di Poktan Mekar Sugih

Wabup saat menghadiri acara buku tahun yang diselenggarakan kelompok tanik (Poktan) Mekar Sugih, Kelurahan Pasanggarahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.
FOTO: IWAN RAKHMAT PURNAMA/SO

KOTA – Wakil Bupati Sumedang, H Taufik Gunawansyah SIP MSI, dalam acara buku tahun yang diselenggarakan kelompok tanik (Poktan) Mekar Sugih, Kelurahan Pasanggarahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, mengaku salut dengan berbagai prestasi yang diraih Poktan Mekar Sugih, salahsatunya dengan mengadakan peringatan buku tahun. Menurut Opik -sapaan akrabnya- jarang sekali poktan yang baru berdiri sudah dapat menyelenggarakan kegiatan buku tahun.

“Jarang sekali kelompok tani yang baru berdiri bisa merayakan peringatan semeriah ini. Tentu ini patut disyukuri, agar kemajuan yang diraih semakin bertambah,” ungkap Wabup Sumedang, Taufik Gunawansyah, disela-sela acara, Jumat (13/7).

Dikatakan Opik selain bentuk syukuran, kegiatan itu pun dapat menjadikan bahan evaluasi dan wahana untuk menghubungkan segala potensi dan kepentingan para petani dengan daya dukung dari berbagai pihak terutama dengan pemerintah.

“Untuk meningkatkan produksi pertanian, tentu para petani harus bisa menjalin networking yang baik. Tidak bisa ekslusif, tetapi harus terus mendapat pembinaan dari jajaran dinas instansi terkait,” ujarnya.

Hal tersebut, ujar Wabup, sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumedang yang menjadikan pertanian sebagai prioritas pembangunan untuk dikembangkan. “Pada zaman pemerintahan Pangeran Aria Suriaatmaja, Sumedang terkenal unggul di bidang pertaniannya. Diantaranya berhasil mengenalkan teknik terasering dan gogorancah yang banyak diadopsi oleh daerah lain, seperti di NTB,” jelasnya.

Oleh karena itu, tutur Wabup, hal tersebut harus menjadi motivasi untuk bisa meneruskan jejak para leluhur dalam memajukan pertanian di Kabupaten Sumedang dengan tetap memegang teguh kearifan lokal di samping menggunakan cara-cara modern.

Ditempat yang sama, Ketua Poktan Mekar Sugih, Adang Saputra, melaporkan kelompoknya dibentuk sejak tahun 2011 sebagai pemekaran dari Kelompok Tani Balandongan. Saat ini menurut Adang memiliki luas lahan garapan 25 ha, dengan jumlah anggota 53 orang yang bukan berdasarkan domisili tetapi berdasarkan kepemilikan hamparan sawah yang ada di wilayahnya. Kegiatannya, dipaparkan Adang, meliputi menanam padi dan beternak ikan di sawah (mina padi).

Adang pun berharap pemerintah daerah turut membantu pembangunan saluran irigasi Sarongge yang juga menjadi sumber pengairan di wilayahnya. “Kondisi irigasi Sarongge mengkhawatirkan dan semakin menyempit. Jika dibiarkan akan hilang. Padahal irigasi ini mengairi persawahan yang cukup luas,” pungkasnya.(IRP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *