DAERAH  

Calkades Cisurat Minta Pilkades Ulang

PROTES – Timses dan empat calon Kades Cisurat memohon agar Pilkades Cisurat diulang karena telah melanggar aturan, Selasa (6/11).

WADO – Tim sukses dari empat calon Kepala Desa (Kades) Cisurat yang kurang mendapat dukungan warga Desa Cisurat melayangkan protes, terkait adanya dugaan kecurangan dalam proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Cisurat yang diselenggarakan Sabtu (3/11) lalu. Dugaan kecurangan tersebut disampaikan langsung dalam rapat klarifikasi dengan unsur Panitia Pilkades dan BPD Cisurat yang disaksikan langsung Muspika Wado, di Aula Balai Desa Cisurat, Selasa (6/11).

Berbeda dengan dugaan yang disampaikan lewat selebaran, sejumlah perwakilan tim sukses dari empat calon kades dalam rapat tersebut lebih banyak diam. Satu perwakilan calon Kades yang lebih vokal yakni Karyuman Priyadi. Dalam wawancara dengan Sumeks, Karyuman, lebih condong mengharapkan agar Pilkades Cisurat dapat diulang, karena menurut pandangannya banyak dugaan pelanggaran.

“Paracalon kades yang tadi (kemarin) datang, termasuk tim suksesnya. Saya sudah konsultasi dengan MP (Kasie Trantib), bahwa kesalahan-kesalahan dari panitia itu kansudah menerima, sudah terbukti. Berarti menimbang dan memutuskan bahwa Pilkades harus diulangi lagi,” ujar Karyuman Priyadi kepada Sumeks, kemarin.

Menanggapi jika keukeuh Panitia akan menetapkan calon terpilih, Asep Widiana, sebagai calon yang memenangkan Pilkades Cisurat. Menurut Karyuman, hal itu semata-mata Panitia membela diri.

“Itukanhanya membela diri, inikansudah kesalahan para panitia. Dan pengulangan Pilkades itu merupakan permohonan dari empat calon kades yang sudah kalah. Kami ingin tetap menegakan aturan, karena aturan-aturan tersebut telah ditabrak oleh Panitia selaku pihak penyelenggara Pilkades, mereka sudah menyalahgunakan wewenang,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Pilkades Cisurat, Drs H Lili Solihin, menyebut wajar jika ada riak-riak ketidak puasan dari tim sukses yang calonnya kalah. Karena menurut Lili, tim sukses kerap melaporkan ke calon dukungan banyak yang mendukung, tetapi begitu hasil diumumkan ternyata suara yang mereka dapatkan kecil.

Panitia Pilkades pun menurut Lili tetap akan melanjutkan proses ke tahapan selanjutnya termasuk segera melaporkan hasil Pilkades ke pihak Kabupaten, meski ada satu saksi dari Calkades Dahlan yang belum memberikan tandatangan persetujuan berita acara.

“Memang ada satu saksi dari Dahlan yang tak menandatangani, tapi kami tadi sudah berkoordinasi dengan saksi tersebut, dia mengatakan siap untuk menandatangani. Berkaitan dengan adanya keinginan para calon untuk mengulang memang ada tapi setelah kami lempar ke forum, ternyata tak ada yang bicara. Karena memang Pilkades Cisurat sudah sesuai dengan aturan,” jelas Lili saat jumpa pers di Aula Balai Desa Cisurat.

Lili pun mengakui jika pihaknya menerima segala kesalahan yang disampaikan para tim sukses tersebut, termasuk ketika meloloskan seorang pemilih yang disinyalir masih pelajar SMP. “Saya kira dia itu tak akan memilih, karena bersama neneknya,” kilah Lili. Ia pun menyebut keteledoran itu karena pihak panitia terlalu sibuk.

Sementara itu BPD Cisurat, Cicim Somantri (61), yang dituntut mundur terkait dugaan money politic dengan calon kades pemenang. Cicim membenarkan jika dirinya pernah ditawari uang senilai Rp 760 ribu untuk dibagi ke 38 orang, namun dirinya membantah sebagai pemasok uang.

“Saya bukan pemasok, kalau ada seseorang yang datang membawa uang Rp 760 ribu untuk dibagikan ke 38 orang saya akui. Tetapi saat itu saya suruh orang itu untuk menghubungi tim suksesnya masing-masing,” tambah Cicim.

Keinginan warga agar dirinya mundur pun dikabulkannya dengan membuat pernyataan yang dibubuhi materai. “Saya mengundurkan diri, bukan karena menerima tudingan itu. Tetapi semata-mata karena usia, banyaknya permasalahan yang perlu ditangani sehingga memerlukan yang muda, selain itu saya sering sakit-sakitan,” tambah Cicim.(ign)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *