[caption id="attachment_12344" align="alignleft" width="300"]Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan tropi Adhykarya Pangan Nusantara 2012 kategori Pembina Ketahanan Pangan kepada Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan tropi Adhykarya Pangan Nusantara 2012 kategori Pembina Ketahanan Pangan kepada Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12).[/caption] JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan menganugerahi penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2012 kategori Pembina Ketahanan Pangan kepada enam gubernur. Salahsatunya Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher). Presiden memberikan penghargaan itu di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12). Khusus kategori Pembina Ketahanan Pangan, Presiden juga mengganjar penghargaan yang sama kepada delapan bupati, dua walikota, dan sembilan kepala desa. Para penerima tanda jasa Pembina Ketahanan Pangan dinilai berhasil menggerakan perangkat organisasi daerah dan masyarakat dalam mewujudkan peningkatan produksi pangan, penurunan angka kemiskinan, dan perwujudan ketahanan pangan. Menanggapi penghargaan dimaksud, Gubernur Ahmad Heryawan mengatakan, Jawa Barat memang turut menyumbang ketersedian pangan --khususnya beras-- secara nasional. "Produksi Jabar mencapai 12 juta ton gabah setiap tahun," ungkap Heryawan yang telah mengantongi 89 penghargaan nasional dan internasional selama menjabat Gubernur Jabar. Heryawan menambahkan, produktivitas sawah padi Jawa Barat tahun demi tahun terus meningkat. Rata-rata produksi telah mencapai delapan ton/hektar. Namun, sebagian sawah di Jabar ada yang mencapai 11 ton/hektar. Angka produktivitas ini akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. Untuk meningkatkan total produksi, masih menurut Heryawan, Pemprob Jabar akan terus mencetak sawah baru. Selama ini, pencetakan sawah baru dikisaran 200 hektar setiap tahun. "Kedepan akan terus kita tingkatkan," ujarnya. Mengenai kesejahteraan petani, Gubernur Heryawan menegaskan, peningkatan produksi tentu seharusnya disertai makin membaiknya kesejahteraan kalangan petani. Untuk itu, dua program akan diintensifkan pelaksanaannya. Pertama, penciptaan lumbung-lumbung pangan agar petani tidak terlilit utang sebelum panen, yang selama ini memaksa mereka menjual gabah dengan harga murah. Kedua, upaya agar seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mempunyai penggilingan gabah sendiri. "Kalau gabah digiling dulu baru di jual, pendapatan petani akan naik," tutur Heryawan. Pemprov Jabar sejauh ini baru menyerahkan bantuan 23 penggilingan gabah ke Gapoktan. Heryawan mengungkapkan, Gapoktan yang belum memperoleh akan diusahakan memiliki penggilingan gabah sendiri.*** Foto : Aher Center/SUMEDANG ONLINE

Presiden Anugerahi Aher sebagai Pembina Ketahanan Pangan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan tropi Adhykarya Pangan Nusantara 2012 kategori Pembina Ketahanan Pangan kepada Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan tropi Adhykarya Pangan Nusantara 2012 kategori Pembina Ketahanan Pangan kepada Gubernur Jawa barat Ahmad Heryawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12).

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan menganugerahi penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2012 kategori Pembina Ketahanan Pangan kepada enam gubernur. Salahsatunya Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher).
Presiden memberikan penghargaan itu di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/12). Khusus kategori Pembina Ketahanan Pangan, Presiden juga mengganjar penghargaan yang sama kepada delapan bupati, dua walikota, dan sembilan kepala desa.
Para penerima tanda jasa Pembina Ketahanan Pangan dinilai berhasil menggerakan perangkat organisasi daerah dan masyarakat dalam mewujudkan peningkatan produksi pangan, penurunan angka kemiskinan, dan perwujudan ketahanan pangan.
Menanggapi penghargaan dimaksud, Gubernur Ahmad Heryawan mengatakan, Jawa Barat memang turut menyumbang ketersedian pangan –khususnya beras– secara nasional. “Produksi Jabar mencapai 12 juta ton gabah setiap tahun,” ungkap Heryawan yang telah mengantongi 89 penghargaan nasional dan internasional selama menjabat Gubernur Jabar.
Heryawan menambahkan, produktivitas sawah padi Jawa Barat tahun demi tahun terus meningkat. Rata-rata produksi telah mencapai delapan ton/hektar. Namun, sebagian sawah di Jabar ada yang mencapai 11 ton/hektar. Angka produktivitas ini akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
Untuk meningkatkan total produksi, masih menurut Heryawan, Pemprob Jabar akan terus mencetak sawah baru. Selama ini, pencetakan sawah baru dikisaran 200 hektar setiap tahun. “Kedepan akan terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Mengenai kesejahteraan petani, Gubernur Heryawan menegaskan, peningkatan produksi tentu seharusnya disertai makin membaiknya kesejahteraan kalangan petani. Untuk itu, dua program akan diintensifkan pelaksanaannya.
Pertama, penciptaan lumbung-lumbung pangan agar petani tidak terlilit utang sebelum panen, yang selama ini memaksa mereka menjual gabah dengan harga murah. Kedua, upaya agar seluruh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mempunyai penggilingan gabah sendiri. “Kalau gabah digiling dulu baru di jual, pendapatan petani akan naik,” tutur Heryawan.
Pemprov Jabar sejauh ini baru menyerahkan bantuan 23 penggilingan gabah ke Gapoktan. Heryawan mengungkapkan, Gapoktan yang belum memperoleh akan diusahakan memiliki penggilingan gabah sendiri.***

Foto : Aher Center