SITURAJA – Hujan yang mengguyur kawasan Situraja sejak pukul 13.00 hingga menjelenga sore, menyebabkan longsor di dua titik berbeda. Longsor pertama terjadi di Desa Ambit, Kecamatan Situraja. Akibatnya sebagian rumah milik Mumuh (67) dan Jaja (70) warga RT 04, RW 04, hampir tertimbun longsoran tanah setebal 20 centimeter dari tebing yang ada di belakang rumahnya, Selasa (04/12) pukul 14.30 WIB.
Selang 45 menit, tanah di Jalan Rd Umar Wirahadikusumah, KM 56,300 BDG dibetulan Blok Sawah Joglo, Dusun Kertamukti, Desa Sukatali, Kecamatan Situraja, mengalami hal serupa. Tebing dibahu kanan jalan dari arah Sumedang, sepanjang 20 meter dengan ketinggian 3 meter, sekira pukul 15.15, mengalami longsor dan lumpur menimbun sebagian lajur kanan jalan.
Akibatnya tiga pengendara sepeda motor dari arah Sumedang yang berboncengan sempat tergelincir, namun tak sampai mengalami luka serius, mereka dapat kembali melanjutkan perjalanan.
Kepala Desa Sukatali, Ade Ratna Wulan, langsung meninjau lokasi kejadian dan mengerahkan sedikitnya 20 warga untuk mengevakuasi keadaan. Kepada Sumedang Ekspres, Ade, mengatakan lokasi itu rawan longsor.
“Tanahnya memang rawan longsor, bahkan lokasi yang bersebelahan dengan yang sekarang longsor. Sebelum dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) oleh PU. Longsorannya lebih besar dari yang sekarang,” ujar Kepala Desa Sukatali, Ade Ratna Wulan.
Di tempat yang sama Pelaksana Pengamat Jalan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jawa Barat Balai Pengelolan Jalan Wilayah Pelayanan IV, Suranta, membenarkan jika di lokasi longsor saat ini memang rawan. Antisipasi longsoran agar tak menganggu arus lalulintas di Jalan Provinsi Jawa Barat tersebut, pihaknya menurunkan 12 orang bagian pemelihara jalan yang membahu bersama warga setempat.
“Longsoran sekarang tak terlalu parah jika di banding yang sebelahnya, jadi kita akan melakukan perbaikan secara manual. Untuk saat ini (kemarin, red.), kami hanya mengupayakan agar kendaraan dapat melewat saja, sementara untuk perbaikan dengan perucukan tanah akan dilakukan besok,” ujar Suranta.
Menghadapi wilayah rawan bencana di jalur Provinsi Jawa Barat, Suranta, menyebutkan pihaknya telah mengantisipasi dengan mempersiapkan alat berat di Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan IV. “Untuk kejadian pada musim hujan kali ini, memang baru terjadi sekarang. Antisipasinya, sekarang pemeliharaan jalan kami arahkan untuk perbaikan saluran drinase, karena longsor dan rusaknya jalan itu ka nada pengaruhnya dari air,” imbuh Suranta.
Rencana ke depan menurut Suranta, pihaknya akan segera mengajukan perbaikan dengan pembuatan TPT di lokasi longsor kemarin. “Masalah di-ACC atau tidak itukanurusan Balai, kita hanya akan mengajukan usulan untuk pembuatan TPT,” terangnya.(ign)
Astagfirullah all adzim… Istibahatsi… Minkuli jaimun tawakaltu illahi laa ilaa haailallah muhammadarosulullah SAW_