CIMANGGUNG - Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Pengurus Cabang (Pengcab) Sumedang dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumedang, menemukan sejumlah warga di daerah terpencil yang belum mengetahui dan mengenal nama pasangan calon (Paslon) terutama untuk para kandidat yang melaju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat dibanding dengan Pemilihan Bupati Sumedang. [caption id="attachment_12715" align="alignright" width="300"]PJI Sumedang memberikan sosialisasi terkait Pilgub Jabar dan Pilbup Sumedang. PJI Sumedang memberikan sosialisasi terkait Pilgub Jabar dan Pilbup Sumedang.[/caption] Hal itu dibenarkan Sekretaris Desa Sindagalih, Eman Sulaeman. Ia mengatakan dari jumlah penduduk 9.868, yang berhak melakukan hak pilih di desanya terdapat 6.999 orang. Namun dari total hak pilih tersebut, sebut Eman, sebagian kecil masyarakat di Dusun Cinagrek, tak mengetahui dan belum mengenal nama-nama calon Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat. “Kalau untuk nama calon bupati dan wakil bupati Sumedang masyarakat di Desa Sindanggalih sudah mengetahuinya, termasuk juga kapan waktu pencoblosannya mereka sudah tahu. Hanya kalau untuk pemilihan Gubernur memang mereka belum begitu tahu, paling yang tahu hanya sebagian,” kata Eman, saat sosialisasi di Dusun Cinagreg, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (26/01). Minimnya pemahaman masyarakat yang berada di lokasi yang jauh dari Kota Sumedang itu, menurut Eman selain karena kurangnya informasi berkenaan dengan Pilgub. Imbas dari minimnya alat peraga sosialisasi pasangan calon gubernur yang hingga kini belum ada. “Kalau alat sosialisasi Pilbup Sumedang itu sudah banyak, bahkan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sindanggalih, Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Cimanggung dan KPU Sumedang, terus gencarnya melakukan sosialisasi. Namun untuk Pemilihan Gubernur, kami akui masyarakat di sini belum begitu mengetahui karena minimnya alat peraga sosialisas pasangan calon gubernur,” lanjutnya. Komisioner bidang Divisi Humas Sosialisasi KPU Sumedang, Nina Yuningsih S.Ag, S.Pd, M.M., tak menampik jika alat peraga sosialisasi calon Gubernur Jawa Barat, hingga saat ini belum ada bahkan KPU Sumedang pun belum memilikinya. “Itu yang menjadi salasatu penyebab kenapa sebagian masyarakat kita belum begitu paham dengan adanya Pilgub, kalau berkenaan dengan Pilbup mereka sangat paham. Makanya, ini tugas berat kita untuk terus melakukan sosialisasi,” terang Nina. Senada dikatakan Ketua PJI Sumedang Pengcab Sumedang, Asep Anang Supriatna. Pria yang kerap akrab disapa Asnang ini, membenarkan jika dirinya untuk membantu menyosialisasikan Pilbup dan Pilgub sempat kesulitan untuk mendapat alat peraga sosialisasi Pilgub. “Akhirnya kita download dari mediacenter KPU Jawa Barat, dan kita cetak beberapa lembar, dan kita tempelkan di tempat-tempat yang strategis,” kata Asnang. (*)/SUMEDANG ONLINE

Paslon Pilgub Jarang Yang Tahu

CIMANGGUNG – Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Pengurus Cabang (Pengcab) Sumedang dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumedang, menemukan sejumlah warga di daerah terpencil yang belum mengetahui dan mengenal nama pasangan calon (Paslon) terutama untuk para kandidat yang melaju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat dibanding dengan Pemilihan Bupati Sumedang.

PJI Sumedang memberikan sosialisasi terkait Pilgub Jabar dan Pilbup Sumedang.

PJI Sumedang memberikan sosialisasi terkait Pilgub Jabar dan Pilbup Sumedang.

Hal itu dibenarkan Sekretaris Desa Sindagalih, Eman Sulaeman. Ia mengatakan dari jumlah penduduk 9.868, yang berhak melakukan hak pilih di desanya terdapat 6.999 orang. Namun dari total hak pilih tersebut, sebut Eman, sebagian kecil masyarakat di Dusun Cinagrek, tak mengetahui dan belum mengenal nama-nama calon Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat.

“Kalau untuk nama calon bupati dan wakil bupati Sumedang masyarakat di Desa Sindanggalih sudah mengetahuinya, termasuk juga kapan waktu pencoblosannya mereka sudah tahu. Hanya kalau untuk pemilihan Gubernur memang mereka belum begitu tahu, paling yang tahu hanya sebagian,” kata Eman, saat sosialisasi di Dusun Cinagreg, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Sabtu (26/01).

Minimnya pemahaman masyarakat yang berada di lokasi yang jauh dari Kota Sumedang itu, menurut Eman selain karena kurangnya informasi berkenaan dengan Pilgub. Imbas dari minimnya alat peraga sosialisasi pasangan calon gubernur yang hingga kini belum ada.

“Kalau alat sosialisasi Pilbup Sumedang itu sudah banyak, bahkan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sindanggalih, Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Cimanggung dan KPU Sumedang, terus gencarnya melakukan sosialisasi. Namun untuk Pemilihan Gubernur, kami akui masyarakat di sini belum begitu mengetahui karena minimnya alat peraga sosialisas pasangan calon gubernur,” lanjutnya.

Komisioner bidang Divisi Humas Sosialisasi KPU Sumedang, Nina Yuningsih S.Ag, S.Pd, M.M., tak menampik jika alat peraga sosialisasi calon Gubernur Jawa Barat, hingga saat ini belum ada bahkan KPU Sumedang pun belum memilikinya. “Itu yang menjadi salasatu penyebab kenapa sebagian masyarakat kita belum begitu paham dengan adanya Pilgub, kalau berkenaan dengan Pilbup mereka sangat paham. Makanya, ini tugas berat kita untuk terus melakukan sosialisasi,” terang Nina.

Senada dikatakan Ketua PJI Sumedang Pengcab Sumedang, Asep Anang Supriatna. Pria yang kerap akrab disapa Asnang ini, membenarkan jika dirinya untuk membantu menyosialisasikan Pilbup dan Pilgub sempat kesulitan untuk mendapat alat peraga sosialisasi Pilgub. “Akhirnya kita download dari mediacenter KPU Jawa Barat, dan kita cetak beberapa lembar, dan kita tempelkan di tempat-tempat yang strategis,” kata Asnang. (*)