BUAHDUA – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM) Mandiri maupun Generasi diakui masyarakat di Kecamatan Buahdua, sangat membantu dan menyentuh. Bahkan hasil kegiatan PNPM dapat dirasakan langsung masyarakat. Mereka pun menilai kegiatan PNPM minim adanya penyimpangan atau penyelewengan. Sejumlah kades di Kecamatan Buahdua menyebutkan jika PNPM sangat membantu pihak desa untuk membangun desa baik fisik maupun non fisik. Namun diakuinya, akibat keberdayaan masyarakat belum maksimal hingga dampaknya sering terjadi menjadi beban pihak desa. Terutama pada kegiatan pembangunan fisik karena harus adanya swadaya berupa nilai uang. Sedangkan dari pengalaman sebelumnya swadaya masyarakat berupa nilai uang, jarang sekali dapat terpenuhi sebagaimana yang diharapkan. Hingga untuk menutup kekurangan itu sudah pasti menjadi beban pihak desa untuk bisa menutupinya. Fasilitator Kecamatan (FK) PNPM Generasi Kecamatan Buahdua, Oman S, membenarkan hal itu. Aspek pemberdayaan masyarakat belum terukur secara sejauh tingkat keberdayaan masyarakat yang tercapai dengan adanya program PNPM. Hingga masyarakat perlu diupayakan dapat memenuhi empat indikator kemampuan yakni, menolong diri sendiri, mengambil keputusan terbaik, mengenal memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di sekitarnya dan bertanggung jawab. Sehingga ia menilai keterlibatan masyarakat pada program PNPM hingga kini baru ikut berupa sebagai fasilitas saja. “Mudah-mudahan saja kegiatan PNPM mendatang dapat ditunjang keberdayaan masyarakat yang maksimal sehingga apa yang menjadi tujuan dari program ini dapat tercapai,”harapnya. (usp)/SUMEDANG ONLINE

PNPM Dinilai Sangat Membantu Masyarakat

BUAHDUA – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM) Mandiri maupun Generasi diakui masyarakat di Kecamatan Buahdua, sangat membantu dan menyentuh. Bahkan hasil kegiatan PNPM dapat dirasakan langsung masyarakat. Mereka pun menilai kegiatan PNPM minim adanya penyimpangan atau penyelewengan.
Sejumlah kades di Kecamatan Buahdua menyebutkan jika PNPM sangat membantu pihak desa untuk membangun desa baik fisik maupun non fisik. Namun diakuinya, akibat keberdayaan masyarakat belum maksimal hingga dampaknya sering terjadi menjadi beban pihak desa. Terutama pada kegiatan pembangunan fisik karena harus adanya swadaya berupa nilai uang. Sedangkan dari pengalaman sebelumnya swadaya masyarakat berupa nilai uang, jarang sekali dapat terpenuhi sebagaimana yang diharapkan. Hingga untuk menutup kekurangan itu sudah pasti menjadi beban pihak desa untuk bisa menutupinya.
Fasilitator Kecamatan (FK) PNPM Generasi Kecamatan Buahdua, Oman S, membenarkan hal itu. Aspek pemberdayaan masyarakat belum terukur secara sejauh tingkat keberdayaan masyarakat yang tercapai dengan adanya program PNPM. Hingga masyarakat perlu diupayakan dapat memenuhi empat indikator kemampuan yakni, menolong diri sendiri, mengambil keputusan terbaik, mengenal memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di sekitarnya dan bertanggung jawab. Sehingga ia menilai keterlibatan masyarakat pada program PNPM hingga kini baru ikut berupa sebagai fasilitas saja. “Mudah-mudahan saja kegiatan PNPM mendatang dapat ditunjang keberdayaan masyarakat yang maksimal sehingga apa yang menjadi tujuan dari program ini dapat tercapai,”harapnya. (usp)