SUMEKS, JATIGEDE – Ratusan warga Orang Terkena Dampak (OTD) Jatigede terlibat baku hantam dengan pihak kepolisian yang mengamankan jalannya aksi unjukrasa di depan Kantor SNVT (Satuan Non Vertikal Tertentu) Proyek Waduk Jatigede (PWJ), Rabu (20/03).
Polisi terpancing emosinya setelah Kepala Polres (Kapolres) Sumedang, AKBP Eka Satria Bhakti S.I.K., yang tiba di lokasi untuk melakukan peninjauan dan turut membantu perjuangan OTD, justru disebut sebagai buronan oleh salahsatu warga OTD yang mengambil alih pengeras suara.
“Tah tewak buronan datang, poro-poro…” teriak seorang warga OTD yang naik ke atas mimbar.
Akibatnya, satuan aparat keamanan yang berjaga di depan kantor PWJ terpancing emosinya, mereka langsung menyerbu OTD itu, yang terakhir diketahui berinisial Wan warga Cisampih, Kecamatan Jatigede. Aparat Kepolisian dengan ganas melakukan pemukulan, hingga menginjak-injak korban. Meski, sempat terdengar sebelumnya teriakan Wan yang mengatakan jika apa yang dikatakannya salahsasaran.
“Saya bukan bermaksud ke Kapolres. Saya kira kapolres itu bersama Erlangga,” teriak Wan.
Bukannya memaklumi, mereka makin beringas. Warga OTD yang menyaksikan kejadian itu, langsung mencoba mengamankan rekannya. Aksi emosi kedua belah pihak pun tak terhindarkan mulai adu mulut hingga aksi saling dorong.
Selain Wan yang dibuat babak belur terutama di bagian muka, hingga harus dilarikan ke Poliklinik 24 Jam Situraja. Kepala Desa Padajaya, Taryana S.P., mengalami lebam di bagian pipi kiri, itu terjadi setelah dirinya berupaya mengamankan Wan dari amukan polisi.
“Saya tak menyangka orang yang mempunyai aturan dan selalu mengoar-ngoarkan aturan justru malah memukul saya. Padahal, saya itu rakyat yang seharusnya diayomi, dan dilindungi oleh polisi,” kata Taryana.
Polisi beragumen lain, jika aksi spontan yang dilakukan karena martabat kepala kepolisian Sumedang yang selama ini mereka junjung, justru hari itu malah diinjak-injak Wan, dengan menyebutkannya sebagai buronan.
Sebelumnya, dalam aksinya. OTD pun sempat melakukan pembakaran puluhan ban bekas di depan pintu masuk Kantor PWJ. Kekesalan warga memuncak, manakala Ketua SNVT Jatigede, Erlangga Mardjono, yang semula dijanjikan akan menemui para pengunjukrasa dalam waktu 15 menit, tak kunjung datang. Warga yang kesal makin beringas, kemudian melakukan aksi perusakan pintu pagar masuk Kantor PWJ yang dijaga ketat pihak keamanan hingga rusak, tak puas dengan itu mereka pun melakukan perusakan papan nama Kantor Pembangunan Waduk Jatigede.
Aksi tak berlangsung lama setelah kedua belah pihak, akhirnya mengakui kehilapannya masing-masing. Bahkan aksi mengharu biru diperlihatkan keduanya, mereka saling berpelukan dan meminta maaf.
Terpisah, juru bicara Satuan Kerja (Satker) Jatigede, H Sutara, menyebutkan jika Kepala SNVT, Erlanga Mardjono, pada saat bersamaan tidak berada di tempat.
“Pak Erlangga itu sekarang sedang di Bali yang ada sekarang di kantor hanya Pak Endang dan Hari, mereka tak dapat berbuat banyak kaitan dengan hal ini,” ujarnya. (ign)