KKU 04 Protes Tak Dilibatkan Survei
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Senin, 3 Jun 2013 01:35 WIB
TANJUNGSARI – Terkait Langkah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang melakukan survey, dirasakan pihak KKU 04 Cileunyi-Sumedang tidak terbuka. Pasalnya dikatakan Ketua Kelompok Kerja Unit (KKU) mobil angkutan umum 04 jurusan Cileunyi-Sumedang, Agus Nuryaman, pihaknya sebagai lembaga tidak dilibatkan.
”Jujur saja kami dari KKU 04 tidak dilibatkan ke dalam tim investigasi oleh pihak mereka. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan dan ada komitmen bersama. Intinya kami akan memegang teguh seperti apa komitmenya, hanya saja yang disesalkan bahwa investigasi atau survei itu di luar komitmen kami,” kata Agus, Kamis (30/5).
Pihaknya juga membantah kalau para penumpang selama Damri tidak beroperasi hingga Tanjungsari terbengkalai, atau bahkan penumpang itu lebih memilih kendaraan umum lain di banding 04 jurusan Cileunyi-Sumedang.
”Itu tidak benar jika para penumpang umum terlantar selama tidak beroperasinya Damri hingga Tanjungsari. Semua penumpang umum sudah terakomodir oleh angkutan umum 04,” jelasnya.
Dirinya menuding pihak Damri memaksakan diri agar angkutanya bisa kembali jalan hingga sampai Tanjungsari. Diakuinya, penumpang yang akan ke Tanjungsari ataupun sebaliknya yang akan ke Jatinangor sudah terakomodir dan terangkut oleh angkot 04.
”Yang perlu digaris bawahi adalah Damri itu tidak hilang, tetapi sekarang trayeknya tidak sampai ke Tanjungsari hanya sampai ke Jatinangor saja. Dan pihak kami tidak akan menghilangkan mata pencaharian para awak Damri itu sendiri. Artinya penumpang yang akan ke Tanjungsari dari Cileunyi bisa diangkut oleh angkot 04 begitupun sebaliknya dari Tanjungsari ke arah Cileunyi. Kita sama-sama bagi-bagi rejeki dan bukan saling sikut di jalan dalam mencari nafkah,” ungkapnya.
Tentunya dengan ditempatkanya Damri di Jatinangor semua penumpang yang akan meneruskan perjalanan ke Tanjungsari hingga ke Sumedang bisa diangkut oleh 04.
Dirinya pun mengaku akan mempertanyakan kepada dewan serta Pemkab Sumedang jika permasalahan angkot 04 dan Damri harus ditangani pihak provinsi. Dari data yang ada, armada 04 saat ini jumlah angkutanya mencapai 400 unit sedangkan Damri hanya 10 unit.
”Sebaiknya wakil rakyat di DPRD maupun Pemkab Sumedang lebih memperhatikan angkot 04 dari pada Damri. Dalam hal pembagian wilayah angkutan ebaiknya Damri itu ditetapkan sampai Jatinangor saja jangan sampai ke Tanjungsari,” pungkasnya. (kos)