Ara : Muslim itu baik
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Senin, 16 Nov 2015 19:31 WIB
Ara: Orang Muslim Itu Baik
JATINANGOR-Bom Paris, kembali mencoreng ummat Islam sebagai teroris. Namun, kekejaman seperti yang digambarkan itu ternyata, tak seperti apa yang dirasakan Anggota MPR-RI, Maruarar Sirait. Ia justru mengaku, dirinya merasa nyaman dan tentram berada di lingkungan orang-orang muslim terutama yang ada di wilayah Sumedang, Majalengka dan Subang (SMS). Hal itu dikatakan Maruarar saat membuka Sosialisasi 4 Pilar di Hotel Jatinangor, Minggu (15/11).
Padahal seperti diketahui Maruarar Sirait bukan muslim, pria kelahiran Medan, 23 September 1969 itu beragama Kristen. Namun, selama ini ia justru merasakan perlakuan yang baik dari warga muslim di tempat pemilihannya tersebut. Bahkan saat pemilihan legislatif, ia menjadi yang terbesar. Sudah tiga priode pemilihan legislatif dirinya selalu menempati posisi puncak, padahal Jawa Barat, pada umumnya berpenduduk muslim.
“Gusdur bahkan sempat tanya, kenapa bisa jadi suara terbanyak di SMS. Saya bilang, saya menemukan ummat Islam yang penuh bersahabat. Saya adalah saksi, bukti. Bahwa Islam yang saya temukan yang bersahabat di Indonesia adalah di Sumedang, Majalengka dan Sumedang,” kenang Maruarar dihadapan ratusan peserta.
Lebih lanjut ia menyebutkan selama sebelas tahun mejabat sebagai Anggota DPR/MPR dirinya hanya beberapa kali masuk ke Gereja, justru ia lebih banyak keluar masuk pesantren. “Saya merasa aman dan nyaman pada ribuan orang kristen, saya anggap itu biasa. Saya sebelas tahun jadi anggota DPR di Subang, Majalengka dan Sumedang, masuk Gereja itu cuman dua kali pas Natalan. Tapi pas masuk pesantren, itu sudah puluhan kali. Ribuan yang beragama Islam, mungkin yang bukan beragama Islam saya sendiri, tapi justru saya merasa aman dan nyaman,” tuturnya.
Itu sebut dia salahsatu bukti merupakan pengamalan dari luhurnya nilai Pancasila itu sendiri. Lebih lanjut ia menyebutkan revolusi mental akan mampu menggebleng bangsa Indonesia, supaya dapat berpikir dengan jernih.
“Artinya tulus. Yang tidak feodal,” jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah kader di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Sumedang pun sempat diuji coba untuk memaparkan berbagai materi tentang Pancasila.
Lebih lanjut Maruarar menyebutkan, kegiatan sosialisasi 4 Pilar sangat penting, untuk dipahami oleh masyarakat. “Kita ingin menjelaskan kepada rakyat, pentingnya 4 Pilar. Sebagai anggota MPR (ini) sudah menjadi tugas Negara. Ini dibiayai oleh Negara, dan harus transparan siap diaudit oleh siapa pun juga. Karena jumlahnya jelas, bahannnya jelas, bahannya jelas, anggarannya jelas. Ya, seperti itu,” ungkapnya. (ign)