Hari ini, Tim Peneliti Cagar Budaya Terjun Langsung ke Benteng Batrai
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Selasa, 7 Agu 2018 12:53 WIB
SUMEDANG.ONLINE – Sebanyak Lima Tim Peneliti Balai Arkeologi Jawa Barat (UPT Ditjenbud Kemendikbud) Wilayah Kerja Jabar, DKI, Banten, Lampung, melakukan penelitian Benteng Batarai di Desa Mekarjaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Mereka menindaklanjuti laporan dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang yang melaporkan adanya penemuan situs di Blok Pangaduan Hayam.
“Dari pengawasan awal sih sepertinya, bangunan ini bangunan pertahanan. Ini khususnya, seperti bangunan tempat senjata berat ke arah Sumedang bagian Selatan Ini ada dua tempat, Satu di utara dan Selatan, kondisinya sama. Konstruksinya dari batu dengan semen tanpa atap jadi bangunan terbuka,” kata Oktaviadi Abrianto pada Sumedang.Online di lokasi hari ini (7/8/2018).
Meski masih akan melakukan penelitian lebih lanjut, namun menurut Oktaviadi bangunan itu diperkirakan berdiri awal abad 20 atau sekira 1917-1920. “Jadi kontemporer dengan bangunan Bentng Gunung Kunci, bukan sama tapi semasa,” tambahnya.
Bangunan pertahanan itu rencananya memang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di Desa Mekarjaya. “Kalau informasi dari desa rencananya mau dikembangkan sebagai destinasi wisata desa, tapinya kita tadi sama-sama jalan kayaknya infrastrukturnya masih perlu dikembangkan lebih lanjut,” tambahnya.
Kabid Kebudayan pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang Ade Rohana, menyebutkan setelah pihaknya melaporkan adanya penemuan situs tersebut langsung disambut baik pihak BPCB Jawa Barat dan Serang.
”Alhamdulillah tanggpannya sangat bagus sekali dan diwujudkan pada hari ini tim dari peniliti tenaga ahli dari arkeologi sudah tiba di kabupaten Sumedang. Mereka bertugas selama 20 hari ke depan akan meneliti secara seksama tentang penemuan ini. Dengan harapan mudah mudahan setelah nanti adanya kajian secara ilmiah, teknis, ada tindak lanjut ke depan yang betul betul bagaimana ada sebuah pemanfaatan dari tempat ini, dari objek ini,” ungkap Ade. ***