Foto Istimewa

ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE

Foto Istimewa

Penyaluran Makanan Nutrisi KPM, APDESI Minta Bumdes Dilibatkan

SUMEDANG.ONLINE, IPP (21/2/2020) – Ketua Apdesi Kabupaten Sumedang, Andre Mochtar berharap Pemerintah Kabupaten Sumedang membuat regulasi agar Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dilibatkan dalam penyaluran bantuan paket makanan tambahan berupa nutrisi bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Sebagai informasi pembagian makanan tambahan berupa nutrisi bagi KPM itu sempat menuai polemik karena ada sebagian kualitasnya buruk dan tak layak makan. Sehingga ada sejumlah kepala desa yang menolaknya.

Menindaklanjuti polemik itu, Bupati Sumedang melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang bersama dengan KADINSOSP3A, TKSK, PKH, Karang Taruna, PSM, Ketua Forum Cama, dan Apdesi Kabupaten Sumedang melakukan rapat evaluasi di Ruang Cakrabuana Gedung IPP Kabupaten Sumedang, Jumat, 21 Februari 2020.

“Pada hari ini kita mengevaluasi beberapa laporan dari temen-temen di desa terkait dengan Sembako yang didistribusikan ke KPM ini. Kita hari ini mengevaluasi dengan Pak Sekda dan Pak Kadis. Serta ada dari kepolisian juga, ada dari berbagai pihak, sehingga kita mengevaluasi kenapa bisa terjadi seperti ini. Barusan dievaluasi, kita dapat titik temunya. Regulasinya akan dibuat lagi, intinya bagaimana barang ini bisa tepat waktu, kualitas, kuantitasnya juga, terus tidak menjadi polemik di lapangan. Karena kita lihat juga, katanya ada yang busuk, dan yang lainnya. Nah bagaimana dengan jarak tempuh ini, sehingga bagaimana masyarakat, bisa si sayur ini masih segar. Tadi Pak Sekda menekankan bahwa ini datang harus tepat, termasuk jumlah barangnya juga,” ujar Andre Mochtar pada wartawan termasuk Reporter SUMEDANG ONLINE usai rapat Evaluasi di Gedung IPP.

Dikatakan Andre, pihak desa berharap agar Bumdes dilibatkan, sehingga keberadaan Bumdes dapat berkembang. Dan bahkan tidak menutup kemungkinan mereka juga akan merasa bertanggungjawab.

“Ini untuk menghidupkan lagi perekonomian di masyarakat. Kalau sekarang beli sayurnya jauh dimana. Harapannya dengan membeli sayur yang ada di sana, masyarakat di sana, ayam potongnya juga di sana, ini akan lebih segar lagi ke masyarakat lagi. Siapa yang akan mengendalikannya, saya berharap BRILink dan lainnya, Bumdes punya peran juga. Ini harapan teman-teman di lapangan. Bisa menghidupkan Bumdes untuk kepentingan masyarakat di sana, di masyarakat pedesaan itu,” bebernya.

Mereka berharap dengan adanya kejadian kemarin, pihak Forum Bumdes bisa berkomunikasi dengan Bupati Sumedang untuk membahas regulasinya bisa dibuat. Yang penting menurut Andre, program pemerintah ini dapat berjalan sukses tanpa adanya ekses negatif.

“Program pemerintah jangan sampai sebuah momok yang mengerikan sehingga apa? Seperti tadi barang-barang yang disampaikannya bukan menjadi baik malah menjadi buru. Kasihan tagana, Dinsos sudah berusaha baik tapi si pihak suppliernya malah mendatangkan produk-produk yang buruk, kurang baik. Ini yang meramaikan di kepala desa ini, di ngga-nggak juga kepala desa yang selalu kateumbleuhkeun oleh masyarakat itu,” pungkasnya. *IWAN RAHMAT*