SUMEDANG ONLINE – Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dengan memakai APD meninjau langsung lokasi ditemukannya kasus penyakit mulut dan kuku, di Dusun Cikeuyeup Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor, Rabu (18/5).
“Hari ini saya datang untuk memastikan bahwa semua kekuatan yang ada si jajaran pemerintah telah bergerak untuk mengantisipasi berbagai perkembangan dari suspek PMK,” kata Yasin.
Saat ini, kata menteri, PMK sudah ditemukan di 48 kabupaten/kota di 16 provinsi. Meski penyebarannya semakin meluas, namun masyarakat dihimbau agar tidak panik, sebab PMK hanya menyerang hewan berkuku belah. “Tingkat kematiannya sangat kecil, proses penyembuhannya luar biasa,” katanya.
Dikatakan, PMK bisa disembuhkan dengan memberikan obat-obatan dan vitamin. Bahkan, disejumlah daerah PMK dapat disembuhkan dengan memberikan obat herbal. Kepada pemerintah daerah, Yasin menginstruksikan agar melakukan lockdown jika menemukan kasus PMK. Kementerian Pertanian menetapkan tiga zona untuk daerah yang telah terpapar, yakni zona merah, kuning, dan hijau.
“Bagi daerah yang sudah kena, kami minta untuk melakukan lockdown (lalu lintas jual beli ternak antardaerah). Zona hijau pun tetap kami berikan intervensi agar tidak kena. Untuk daerah yang sudah zona merah, kami lakukan seluruh proses dan protap yang ada, antara lain dengan program permanen sistem yang akan diterapkan,” katanya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan sebanyak 17 dokter hewan di lapangan, untuk mengobati hewan-hewan yang positif PMK.
“Semua komponen dinas kami kerahkan untuk mengobati hewan-hewan tersebut. Kami juga turunkan 17 dokter hewan di lapangan untuk mengantisipasi hewan-hewan lainnya, kalau ada yang sakit cepat dilokalisir sehingga tidak menyebar,” kata Dony.
Setelah ditangani dokter hewan, kata Dony, sapi-sapi yang terpapar PMK kondisinya semakin membaik dan hampir sembuh. Kemudian, pihaknya juga melakukan pengawasan di lapangan, terutama pada sentra-sentra sapi, kerbau, dan kambing. Jika ditemukan gejala PMK, maka akan langsung ditangani.
“Mengedukasi kepada peternak dan masyarakat, kalau ada kasus cepat laporkan. Sehingga bisa langsung diambil sampel dan dites di Balai Veteriner Subang, dan diketahui sejak dini hasilnya positif atau negatif,” ujarnya.
Lebih jauh, bupati mengimbau agar masyarakat agar tidak panik, karena kasus PMK sudah terkendali. Ia meyakini kasus PMK aman menjelang Iduladha.
“Kami all out untuk mencegah dan menanganinya. Ada penanganan kuratif bagi hewan yang sudah terkena, ada yang preventif kami turunkan 17 dokter hewan ke lapangan,” ujarnya. ***