SUMEDANGONLINE – Kemeriahan panggung dari musisi legendaris Jawa Barat, Doel Sumbang, baru saja berlalu. Rabu malam, 10 Mei 2023, penyanyi berdarah sunda ini tampil degan apik memeriahkan rangkaian Hari Jadi ke 445 Sumedang . Doel Sumbang tampil diiringi oleh Ramuda Ethnic Band yang membuat lagu-lagu yang dihadirkan semakin mengesankan. Seperti, “Kali Merah”, “Ai”, dan “Arti Kehidupan” yang sangat begitu memukau para penonton.
Kemeriahan semakin menjadi-jadi, saat Doel Sumbang mengajak bupati naik kepanggung membawakan lagu “Runtah” untuk bernyanyi bersama ribuan penonton meluapkan kegembiraannya.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Kepala Kantor Bea Cukai Bandung Budi Santoso, dan para pejabat di lingkungan Pemkab Sumedang. Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dalam kesempatan tersebut menyampaikan, ucapan terima kasih kepada seluruh warga Sumedang atas partisipasi, kerja keras dan kerjasamanya selama ini dalam membangun Sumedang.
Selain dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Sumedang, acara ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Sumedang dalam rangka menyosialisasikan larangan peredaran rokok ilegal kepada masyarakat luas. Menurutnya, selama satu periode kepemimpinannya bersama Erwan Setiawan terdapat banyak capaian pembangunan yang telah direalisasikan terlebih dimasa pandemi Covid 19.
“Alhamdulillah Alun alun, Kampung Toga sudah bagus, punya gedung Creative Center, Masjid Al Kamil dan pembangunan Kujang Sapasang di Jatigede. Dan tidak lama lagi jalan Islamic Center akan tembus ke Cigugur,” ujarnya.
Bupati Dony juga menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan dan kekurangan dalam melaksanakan pembangunan dan pemerintahan. Lebih dari itu, ia menitipkan pesan kepada warganya agar senantiasa menjaga kebersamaan dan kekompakan sebagai modal utama dalam pembangunan.
“Mohon doa, semoga Sumedang lebih maju, sejahtera masyarakatnya Insya Allah dengan kebersamaan dan kekompakan Sumedang akan lebih maju lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Budi Santoso menjelaskan, acara ini terselenggara dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dipungut oleh bea cukai untuk disetorkan ke negara dimana 2 persennya dikembalikan ke daerah.
Menurutnya, hal ini penting untuk disampaikan kepada masyarakat agar tidak menggunakan rokok ilegal karena tidak membayar cukai kepada negara.
“Uang rokok yang disetor cukai ke negara itu untuk pembangunan. Jadi tolong dibantu untuk tidak membeli rokok ilegal. Dengan begitu penerimaan negara akan naik dan berdampak pada pembangunan negara,” ujarnya. ***