Gempa Tektonik Kembali Guncang Sumedang, Nasib Pasien di RSUD? Ini Tanggapan Kalak BPBD

Igun Gunawan/SUMEDANGONLINE
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno

SUMEDANG – Atang Sutarno selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang memastikan jika kondisi bangunan di RSUD Sumedang dalam kondisi aman. Sebelumnya, pasca gempa teknonik M4,8 pasien sempat di bawa keluar ruangan, namun sejak siang tadi pasien sudah kembali ke ruang rawat inap masing-masing.

Meski demikian sebut Atang, terkait gempa tektonik susulan yang terjadi pada 1 Januari 2024 pukul 20:46:48 WIB dengan magnitudo M4,5 keputusan apakah pasien akan kembali ke luar ruangan tergantung dari pasien itu sendiri, tetapi tetap siaga.

“Berdasarkan hasil kajian kita bersama BPBD, BMKG, PU dan lainnya gedung ini (RSUD) dinyatakan aman. Adapun guncangan hari ini, kita sedang melakukan assesmen kembali. Apakah ada perubahan atau tidak, maka kita akan memberikan edukasi pada masyarakat khsusunya para pasien dan keluarga untuk sementara bertahan karena ini aman. Tapi tetap siaga. Namun bilamana keluarga pasien atau keluarga pasien menginginkan turun, kita akan bawa ke lokasi ke bawah. sebagaimana kita sudah menyiapkan tenda,” ujar Atang dalam keterangan pers di RSUD Sumedang. Senin, 1 Januari 2024.

Apalagi sebut Atang, tenda-tenda masih disiagakan. “Tenda-tenda yang diluar tidak kita bongkar, tinggal masukan ke tenda. Bahkan kita akan memasang tenda kembali bilamana diperlukan,” tandasnya.

Sebelumnya BMKG merilis informasi jika wilayah Kabupaten Sumedang kembali diguncang gempa tektonik dengan Magnitudo 4,5 pada 1 Januari 2024 pukul 20:46:48 WIB.

“Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,5. Episenter terletak pada koordinat 6.82 LS dan 107.92 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km Utara KAB-SUMEDANG-JABAR pada kedalaman 10 km,” ujar Hartanto selaku Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang dalam keterangan persnya.

Dikatakan dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif wilayah setempat.

Lanjutnya, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Rancakalong, Jatinangor, Bandung dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), di Cirebon, Garut dan Subang dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.

“Hingga pukul 21:15 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 6 aktivitas gempabumi di wilayah ini. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” pungkas dia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *