
WADO – Warga Desa Mulyajaya Kecamatan Wado digemparkan dengan penemuan sosok mayat perempuan tua di perkebunan Blok Imindam Dusun Tanjungjaya. Mayat perempuan tergeletak di lahan perkebunan singkong milik warga, dengan posisi telentang, beberapa bagian tubuhnya sudah membusuk seperti dibagian kaki sudah tidak memiliki telapak kaki, bagian kepala tinggal tengkorak yang seperti gosong.
Mayat kali pertama ditemukan Yana (14), saat itu dirinya sedang mencari kayu bakar di perkebunan tersebut, tanpa diduga dari balik terasering perkebunan singkong tersebut ada sosok mayat yang sudah mulai membusuk, saking kagetnya ia pun terbirit – birit memberitahukan perihal itu kepada sejumlah warga. Mendapat laporan adanya penemuan mayat warga segera melapor ke Mapolsek Wado.
Menurut tim medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wado, dr. Eka, yang melakukan identifikasi, menyebutkan dugaan sementara mayat tanpa identitas itu memliki umur sekira 50 tahun, bukan warga setempat dan sudah meninggal lebih dari 10 hari.
“kalau melihat dari bau busuknya, kemungkinan mayat sudah hampir dua mingguan,” ungkapnya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (28/06) kemarin.
Dari hasil identifikasi tersebut diketahui tinggi badan mayat tersebut 149 centimeter, rambut putih, gigi atas tinggal 4 buah dan gigi bawah tinggal 3 buah, dengan memakai baju kuning yang sudah lusuh dan rok berwarna coklat.
Kapolsek Wado melalui Ipda Sukarna, yang terjun langsung mendampingi proses identifikasi mayat memperkirakan mayat tersebut kemungkinan seorang tuna wisma dan tuna mental, hal tersebut diyakinkan dengan tidak ditemukannya identitas apa pun dilokasi kejadian.
“Saya memperkirakan dia itu seorang tuna wisma dan tuna mental, karena menurut data dari warga, dia bukan merupakan warga sini. Juga kami pun tidak menemukan satu identitas pun, selain itu tidak ada tanda-tanda bekas adanya penganiayaan atau pembunuhan,” paparnya yang tidak akan melakukan proses otopsi untuk mayat tersebut, namun pihaknya akan menguburkan segera mayat itu di tempat pemakaman umum warga.
Hal senada disampaikan Yana dan beberapa warga disekitar tempat kejadian, mereka mengaku pernah melihat orang tersebut beberapa waktu lalu melintas dikampungnya.
“Ada warga yang pernah melihat orang itu lewat di kampung kami. Bahkan warga itu sempat bertanya, tapi dia menjawab katanya mau pulang. Yang jelas dia bukan warga disini” paparnya.
Sementara itu penemuan mayat pun terjadi di kawasan gunung Kareumbi, seorang warga bernama Iyep (51) warga Desa Mekarbakti Kecamatan Pamulihan menemukan sosok mayat perempuan disebuah parit sekira pukul 15.00 WIB Selasa (28/06) kemarin, saat itu menurut pengakuannya kepada petugas kepolisian dirinya sedang mencari daun pisang di kaki gunung Kareumbi yang banyak ditanami tembakau, namun niatnya tersebut diurungkan setelah melihat ada kaki menjulur.
Hasil Identifikasi Polres Sumedang melalui Kasat Reskrim AKP Tri Suhartono menyebutkan, korban bernama Vina Setiani (20) warga Warung Cina Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Bandung. Ketika ditemukan korban mengenakan baju kaos hitam motif putih dengan celana jeans masih utuh tanpa alas kaki.
“Dari pemeriksaan luar terlihat ada bekas cekikan dilehernya dan wajahnya pun berlumuran darah, tetapi untuk kepastian penyebabnya kita akan melakukan otopsi di RSHS,” ungkapnya.
Kuat dugaan korban merupakan korban pencurian dengan kekerasan, karena motor mio dengan nomor polisi D 4353 XX, dompet dan hp yang dipegangnya pun turut raib. Diketahuinya identitas korban setelah orangtua korban yang menerima kabar penemuan mayat menelpon ke polsek Pamulihan, kepada petugas orangtua korban bernama Didi meminta untuk memperlihatkan mayat yang sudah terbungkus dalam plastik tersebut, setelah diperlihatkan kontan Didi pun pingsan.
“sudah dua hari anak saya hilang, waktu pergi dia membawa motor mio dan hp, waktu itu katanya mau membeli parfum,” papar orangtuanya, Didi di Mapolsek Pamulihan.
“Pak polisi tangkap pelaku yang telah menghilangkan nyawa anak saya,” teriaknya histeris.
Menurut penuturannya pada lebaran tahun ini Vina yang bekerja sebagai buruh tekstil itu, akan melangsungkan pernikahan, bahkan menurut orangtuanya vina baru tiga hari tunangan.(igun gunawan)