CISITU – Derita warga Cinangsi yang tanahnya mengalami pergerakan tanah lambat, awal Pebruari tahun 2010 lalu, kemungkinan akan segera berakhir setelah Dandim 0610 Sumedang, Letkol Inf. Agoes Haris, meletakan batu pertama di lokasi relokasi blok Cipangrumasan, Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, Senin (13/06) siang tadi.
Dalam kata sambutannya Dandim tidak menyebut – nyebut polemik yang terjadi antara kepala Desa Linggajaya dengan sejumlah warganya, ia lebih fokus untuk segera membantu warga yang terkena bencana dengan membangunkan 503 bangunan rumah untuk 503 Kepala Keluarga (KK) korban pergerakan tanah amblas yang kondisinya kini kian memprihatinkan.
“saya berharap dengan dimulainya pembangunan ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target” ungkapnya disambut dengan rasa haru ratusan warga Cinangsi yang telah hampir satu setengah tahun menanti kepastian relokasi yang dijanjikan pemerintah melalui kementerian dinas sosial.
Ditemui secara terpisah kepala Desa Cinangsi, Amat Suparmat, mengaku bahagia dengan peletakan batu pertama yang telah dilaksanakan oleh Dandim siang kemarin, ia bahkan mengaku terkejut dengan beberapa pernyataan masyarakat yang mengatasnamakan warga Linggajaya yang menolak proses relokasi.
“inikan relokasi untuk bencana, bukan translok. Tolonglah pahami, Cinangsi juga kan sama – sama berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Masyarakat disini sudah jelas sangat mengharapkan untuk direlokasi dengan segera, makanya mereka sangat antusias untuk melihat langsung ke lokasi proyek, tadi itu masyarakat diangkut dengan menggunakan 5 truk” tuturnya, seraya berpesan para pihak untuk tidak memberikan statement di media massa yang dapat menimbulkan keresehan.
Keinginan segera direlokasi juga diungkapkan, Kusnadi, warga di Dusun Ciumpleng yang menyaksikan langsung proses peletakan batu pertama, merasa bahagia sekaligus bangga dengan kiprah TNI.
“mudah – mudahan dari kepedulian TNI dan Kementerian Dinas Sosial, bisa membantu meringkankan beban warga Cinangsi yang sudah setahun setengah lebih berada dalam ketidak pastian, mudah –mudahan bantuan ini juga merangsang organisasi dan lainnya, untuk terus memperhatikan kami” ungkap ketua RW di Dusun Ciumpleng itu.
Lebih lanjut ia menyebutkan, untuk membantu pihak TNI dalam proses pembuatan bangunan rumah untuk warganya, masyarakat di Desa Cinangsi siap membantu.
“besok kemungkinan mulai start pembangunannya, dan pengerjaannya akan dibantu oleh masyarakat di Cinangsi, masyarakat sendiri sudah siap” imbuhnya.
Dari pantauan sumeks kemarin di dusun Ciumpleng, kondisinya semakin parah bahkan bangunan balai desa yang tinggal aulanya saja itu sudah mulai miring, belum lagi dibeberapa bagian jalan, rumah – rumah penduduk ada bekas – bekas retakan, beberapa bongkahan batu bata bekas rumah yang rusak pun menghiasi pemandangan kami.
“sekarang sih pergerakannya hampir tidak terasa, kemungkinan karena musim kemarau. Tidak tahu kalau nanti hujan”.(*)