[caption id="attachment_6593" align="alignleft" width="300" caption="Sekitar Putrapada banyak rumah-rumah hantu dan minim penerangan jalan umum."][/caption] JATINUNGGAL – Minimnya penerangan jalan umum (PJU) di Kecamatan Jatinunggal mulai dikeluhkan warga, apalagi setelah terjadinya kecelakaan lalulintas yang menyebabkan kematian, di betulan racak yang gelap dan mempunyai belokan tajam. “Saya kira juga kematian Pa Didi Almarhum, itu karena lokasi tersebut gelap, karena dari sebelum belokan racak sampai setelah belokan itu gelap, mungkin motor yang menabrak lari Pak Didi Almarhum itu tidak memakai lampu,” Ungkap Ahmad Husen (39) warga Bojongjati, Kecamatan Jatinunggal, kepada sumedangonline, Jumat (23/07) kemarin. Dari pantauan sumedangonline, mulai masuk kecamatan Jatinunggal dari perbatasan Wado hingga kantor kecamatan Jatinunggal hanya ada 3-4 titik lampu PJU, lainnya merupakan jalan yang mendapatkan penerangan seadanya dari warga. Senada dengan Ahmad, Saliri (33) yang berprofesi sebagai tukang ojeg di Pasar Lokal Tarikolot, membenarkan jika hampir semua jalan provinsi Wado – Majalengka via Kecamatan Jatinunggal itu, dalam keadaan gelap, “jika saya hitung mungkin hanya ada di dekat lapang sepakbola Tarikolot, di Pasar Tarikolot dan di Kantor Kecamatan saja, lainnya gelap apalagi kalau ke daerah paling timur sama sekali tidak ada penerangan,” paparnya yang sering mengantarkan penumpang ke berbagai lokasi di kecamatan Jatinunggal. Dikatakan Saliri, sepengetahuannya untuk kecamatan Jatinunggal ada 9 titik yang sangat memerlukan PJU karena lokasi tersebut sangat gelap dan rawan kecelakaan, ke-9 lokasi tersebut; Legok, Putrapada, sebelum Putrapada, sebelum dan setelah belokan Racak, simpang Cipari, Perapatan Banjarsari, Perapatan Cibala, Perapatan Kebon baru. Warga lainnya, Utin (44) warga dusun Legok, Desa Sirnasari Kecamatan Jatinunggal, membenarkan jika di wilayah legok memang gelap, apalagi sekitaran putrapada yang ada makam. Baik Ahmad, Saliri maupun Utin, sangat berharap dinas terkait untuk dapat dengan segera membangun Penerangan Jalan Umum di wilayahnya.”Nya, kahoyongmah hoyong aya lampu penerangan jalan, supados teu poek teuing,” kata Utin.(igun gunawan)/SUMEDANG ONLINE

Jatinunggal, Minim Penerangan Jalan Umum

Sekitar Putrapada banyak rumah-rumah hantu dan minim penerangan jalan umum.

JATINUNGGAL – Minimnya penerangan jalan umum (PJU) di Kecamatan Jatinunggal mulai dikeluhkan warga, apalagi setelah terjadinya kecelakaan lalulintas yang menyebabkan kematian, di betulan racak yang gelap dan mempunyai belokan tajam.

“Saya kira juga kematian Pa Didi Almarhum, itu karena lokasi tersebut gelap, karena dari sebelum belokan racak sampai setelah belokan itu gelap, mungkin motor yang menabrak lari Pak Didi Almarhum itu tidak memakai lampu,” Ungkap Ahmad Husen (39) warga Bojongjati, Kecamatan Jatinunggal, kepada sumedangonline, Jumat (23/07) kemarin.

Dari pantauan sumedangonline, mulai masuk kecamatan Jatinunggal dari perbatasan Wado hingga kantor kecamatan Jatinunggal hanya ada 3-4 titik lampu PJU, lainnya merupakan jalan yang mendapatkan penerangan seadanya dari warga.

Senada dengan Ahmad, Saliri (33) yang berprofesi sebagai tukang ojeg di Pasar Lokal Tarikolot, membenarkan jika hampir semua jalan provinsi Wado – Majalengka via Kecamatan Jatinunggal itu, dalam keadaan gelap, “jika saya hitung mungkin hanya ada di dekat lapang sepakbola Tarikolot, di Pasar Tarikolot dan di Kantor Kecamatan saja, lainnya gelap apalagi kalau ke daerah paling timur sama sekali tidak ada penerangan,” paparnya yang sering mengantarkan penumpang ke berbagai lokasi di kecamatan Jatinunggal.

Dikatakan Saliri, sepengetahuannya untuk kecamatan Jatinunggal ada 9 titik yang sangat memerlukan PJU karena lokasi tersebut sangat gelap dan rawan kecelakaan, ke-9 lokasi tersebut; Legok, Putrapada, sebelum Putrapada, sebelum dan setelah belokan Racak, simpang Cipari, Perapatan Banjarsari, Perapatan Cibala, Perapatan Kebon baru.

Warga lainnya, Utin (44) warga dusun Legok, Desa Sirnasari Kecamatan Jatinunggal, membenarkan jika di wilayah legok memang gelap, apalagi sekitaran putrapada yang ada makam.

Baik Ahmad, Saliri maupun Utin, sangat berharap dinas terkait untuk dapat dengan segera membangun Penerangan Jalan Umum di wilayahnya.”Nya, kahoyongmah hoyong aya lampu penerangan jalan, supados teu poek teuing,” kata Utin.(igun gunawan)