Dua SMK Kehutanan Berdamai

siswa kedua sekolah yang berkonflik sepakat berdamai dihadapan muspika situraja dan perwakilan disdik.photo igun/so

SITURAJA – Dipastikan perseteruan antara SMK Kehutanan Cisitu dengan SMK Kehutanan Rimba Bahari akan berakhir setelah terjadi kesepakatan damai di antara kedua sekolah tersebut di Balai Desa Jatimekar, Senin (24/10).

Dalam Audensi dihadapan Kapolsek Situraja melalui Babinkamtibmas Desa Jatimekar dan Pengawas kepala sekolah masing-masing sekolah dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang juga diikutsertakan sejumlah perwakilan siswa dan kepala sekolah masing-masing siswa.

“Permasalahan yang dibahas adalah permasalahan yang menyangkut dengan anak-anak SMK Bahari dan SMK Cisitu bukan permasalahan yang lain kalaupun misalnya, antara SMK Rimba Bahari dengan SMK Cisitu, mungkin ada permasalahan tolong dan perlu dimaklumi bahwa pada kesempatan ini tidak mempermasalahkan itu, justru yang akan kami selesaikan adalah masalah keributan anak-anak,” kata D. Kartasasmita Babinkamtibmas Desa Jatimekar.

Pihak Disdik sendiri mengaku terkejut dengan semakin meruncingnya permasalahan antara kedua sekolah tersebut, apalagi sampai adanya insiden penyerangan, namun mereka juga menyambut baik inisiatif Polsek Situraja untuk segera menyelesaikan perseteruan kedua sekolah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita harus dapat me-manage konflik agar persaingan yang ada dapat ditunjukan dengan hal yang positif,” kata Rohman, Pengawas dari Kepala Sekolah SMK Cisitu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.

Lebih lanjut dikatakan Rohman, siswa jangan mudah terprovokasi pada apa yang belum benar, siswa harusnya tetap pada tujuan mereka sekolah untuk belajar.

Senada dengan Rohman, Kepala Sekolah SMK Rimba Bahari,Transisia Lancin, mengatakan agar siswa tidak perlu terlibat dalam konflik antar yayasan yang tengah terjadi, karena tujuan siswa sendiri disekolahkan untuk belajar dan bermoral yang baik.

“Tidak ada konflik, yang ada itu persaingan, bahkan mereka dulu yang mensepakati melimpahkan SMK Kehutanan Cisitu ke Rimba Bahari, tetapi mereka yang ingkar,” kata Transisia.

Sementara itu Kepala Sekolah SMK Cisitu, Cecep JK, mengaku tidak ada konflik antar yayasan dia berpandangan hal tersebut karena kedua sekolah tersebut telah terdaptar di Kemendiknas.

Kedua sekolah akhirnya bersepakat untuk mengakhiri konflik, dipilihnya balai desa sebagai tempat pertemuan karena kedua sekolah mengharapkan tempat yang netral, ”kami akan buatkansuratpernyataan kedua belah pihak tersebut, sekarang sedang dikerjakan,” kata Babinkabtimas Desa Jatimekar.(igun gunawan/fitriyani)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *