[caption id="attachment_7371" align="alignleft" width="300" caption="Sejumlah istri anggota dewan IIAD, berjoget ria dalam Harlah ke-7 IIAD DPRD Sumedang, Kamis (27/10)"][/caption] KOTA – Siswa-siswi SMPN 4 Sumedang mengeluh, pasalnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mereka terganggu dengan suara bising tetangga yang menanggap hiburan orkes dangdut dalam kegiatan Harlah Ke-7 Ikatan Istri Anggota Dewan (IIAD) Kabupaten Sumedang, di depan Gedung DPRD Sumedang, Kamis (27/10). Sekelompok pelajar yang ditemui Sumeks di depan kelasnya mengaku kesal, sebab ketika guru sedang memaparkan materi di kelas, suara bising dari lagu-lagu dangdut di samping kelasnya ini telah mengganggu konsentrasi belajar. “Tentu saja kesal, sebab kami di sini sedang belajar, sementara mereka malah dangdutan. Bising dan bikin belajar jadi gak fokus. Apalagi kelasku ada di depan, dan juga, ketika guru menerangkan materi pelajaran, suara guru kalah keras dengan suara dari luar,” ujar salah seorang siswa yang minta tidak dikorankan namanya. Kekesalan para pelajar ini juga dikeluhkan Wakasek Bidang Humas Dede Mulyarsa. Dikatakannya, suara bising dari tetangga sebelah sekolahnya ini memang membuat KBM jadi terganggu. Bahkan katanya, sebelum acara diselenggarakan, tidak ada dari pihak panitia yang menyampaikan permohonan izin terkait acara yang digelar di depan gedung DPRD samping SMPN 4 Sumedang. “Memang KBM terganggu dengan acara tersebut, tapi acaranya juga katanya kegiatan sosial, khitanan masal, jadi kami juga tidak bisa berkomentar terkait hal ini, meski nyatanya, acara hiburan dari kegiatan sosial ini diisi dengan hiburan dangdutan, yang terdengar nyaring dan membuat para siswa maupun kami para guru terganggu dalam melaksanakan KBM,” terangnya. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi C DPRD Sumedang Rahmat Juliadi, yang membidangi dunia Pendidikan, menyesalkan kegiatan yang diselenggarakan oleh IIAD, karena dinilai tidak memerhatikan aspek sosial yang berdampak negatif, seperti gangguan yang dialami pihak sekolah dalam melangsungkan KBM di kelas. “Kejadian ini sangat disesalkan tentunya, dan ini berarti Panitia IIAD dalam melaksanakan kegiatannya telah lalai dan kurang memerhatikan aspek sosial yang berdampak negatif, seperti menyebabkan KBM sekolah menjadi terganggu,” sesalnya. Lebih lanjut, katanya, perihal ini akan disampaikannya agar menjadi pelajaran, supaya kedepan, kejadian seperti ini tidak kembali terulang. “Kegiatan ini dilakukan IIAD, bukan anggota dewan. Meski begitu, nanti akan saya sampaikan ke panitia IIAD, agar tidak melakukan hal serupa dikemudian hari. Dan seharusnya, dalam hal ini, bila pihak sekolah merasa terganggu dengan kegiatan yang dilakukan disekitar lingkungannya, seharusnya, pihak sekolah berani untuk menegur panitia kegiatan,” katanya. Sementara itu, menanggapi hal ini, ketika dikonfirmasi Sumeks, Ketua IIAD DPRD Sumedang H Cucu Perawati Widarya, menyampaikan permohonan maaf atas rangkaian acara yang telah mengganggu rutinitas lingkungan sekitar dan sekolah yang tengah melangsungkan KBM. “Atas nama panitia, mohon maaf sekali, acara rangkaian harlah ke-7 IIAD tadi pagi, telah mengganggu rutinitas lingkungan sekitar dan juga untuk seluruh Bapak /Ibu guru dan pelajar yang berdampingan. Kedepan, kami dari IIAD akan menyelaraskan hari yang setidaknya kosong, dan terima kasih atas masukannya,” pungkasnya. (dam)/SUMEDANG ONLINE

Istri Dewan Nanggap Dangdut, KBM SMPN 4 Terganggu

Sejumlah istri anggota dewan IIAD, berjoget ria dalam Harlah ke-7 IIAD DPRD Sumedang, Kamis (27/10)

KOTA – Siswa-siswi SMPN 4 Sumedang mengeluh, pasalnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mereka terganggu dengan suara bising tetangga yang menanggap hiburan orkes dangdut dalam kegiatan Harlah Ke-7 Ikatan Istri Anggota Dewan (IIAD) Kabupaten Sumedang, di depan Gedung DPRD Sumedang, Kamis (27/10).

Sekelompok pelajar yang ditemui Sumeks di depan kelasnya mengaku kesal, sebab ketika guru sedang memaparkan materi di kelas, suara bising dari lagu-lagu dangdut di samping kelasnya ini telah mengganggu konsentrasi belajar.
“Tentu saja kesal, sebab kami di sini sedang belajar, sementara mereka malah dangdutan. Bising dan bikin belajar jadi gak fokus. Apalagi kelasku ada di depan, dan juga, ketika guru menerangkan materi pelajaran, suara guru kalah keras dengan suara dari luar,” ujar salah seorang siswa yang minta tidak dikorankan namanya.

Kekesalan para pelajar ini juga dikeluhkan Wakasek Bidang Humas Dede Mulyarsa. Dikatakannya, suara bising dari tetangga sebelah sekolahnya ini memang membuat KBM jadi terganggu.
Bahkan katanya, sebelum acara diselenggarakan, tidak ada dari pihak panitia yang menyampaikan permohonan izin terkait acara yang digelar di depan gedung DPRD samping SMPN 4 Sumedang.

“Memang KBM terganggu dengan acara tersebut, tapi acaranya juga katanya kegiatan sosial, khitanan masal, jadi kami juga tidak bisa berkomentar terkait hal ini, meski nyatanya, acara hiburan dari kegiatan sosial ini diisi dengan hiburan dangdutan, yang terdengar nyaring dan membuat para siswa maupun kami para guru terganggu dalam melaksanakan KBM,” terangnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi C DPRD Sumedang Rahmat Juliadi, yang membidangi dunia Pendidikan, menyesalkan kegiatan yang diselenggarakan oleh IIAD, karena dinilai tidak memerhatikan aspek sosial yang berdampak negatif, seperti gangguan yang dialami pihak sekolah dalam melangsungkan KBM di kelas.

“Kejadian ini sangat disesalkan tentunya, dan ini berarti Panitia IIAD dalam melaksanakan kegiatannya telah lalai dan kurang memerhatikan aspek sosial yang berdampak negatif, seperti menyebabkan KBM sekolah menjadi terganggu,” sesalnya.
Lebih lanjut, katanya, perihal ini akan disampaikannya agar menjadi pelajaran,

supaya kedepan, kejadian seperti ini tidak kembali terulang.

“Kegiatan ini dilakukan IIAD, bukan anggota dewan. Meski begitu, nanti akan saya sampaikan ke panitia IIAD, agar tidak melakukan hal serupa dikemudian hari. Dan seharusnya, dalam hal ini, bila pihak sekolah merasa terganggu dengan kegiatan yang dilakukan disekitar lingkungannya, seharusnya, pihak sekolah berani untuk menegur panitia kegiatan,” katanya.

Sementara itu, menanggapi hal ini, ketika dikonfirmasi Sumeks, Ketua IIAD DPRD Sumedang H Cucu Perawati Widarya, menyampaikan permohonan maaf atas rangkaian acara yang telah mengganggu rutinitas lingkungan sekitar dan sekolah yang tengah melangsungkan KBM.
“Atas nama panitia, mohon maaf sekali, acara rangkaian harlah ke-7 IIAD tadi

pagi, telah mengganggu rutinitas lingkungan sekitar dan juga untuk seluruh Bapak /Ibu guru dan pelajar yang berdampingan. Kedepan, kami dari IIAD akan menyelaraskan hari yang setidaknya kosong, dan terima kasih atas masukannya,” pungkasnya. (dam)