KOTA – Warga tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan Desa Narimbang Kecamatan Conggeang dan Desa Cilangkat dan Sekarwangi di Kecamatan Buahdua, mendatangi gedung DPRD Sumedang, Senin (31/10). Mereka menolak secara tegas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal (PLTG) di lereng Gunung Tampomas atau sekitar Desa Narimbang Kecamatan Conggeang.
Beruntung pengunjukrasa yang berjumlah lebih dari 500 orang tersebut segera ditanggapi DPRD Kabupaten Sumedang dengan segera membawa 50 perwakilannya. Kelima puluh tokoh pengunjukrasa tersebut melakukan audensi langsung dengan ketua DPRD Sumedang, Yaya Widarya.
“Kami, yang datang kesini itu yang menolak dibangunnya PLTG, memang kami akui dimasyarakat hingga saat ini terpecah ada yang setuju, dan tidak setuju, serta yang bersikap netral, tapi kami yang datang kesini adalah yang tidak setuju, Pak,” tandas Ny. Ani Nuryani, mantan Kepala Desa Sekarwangi sekaligus ketua Forum Komunitas Peduli Lingkungan.
Masyarakat menilai, dengan dibangunnya PLTG, akan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar PLTG, apalagi lokasi pengeboran direncanakan dalam kawasan hutan lindung.
Yaya Widarya, Ketua DPRD Sumedang menyatakan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat di kaki gunung tampomas tersebut, dan sepakat menolak karena khawatir berdampak negatif, “kami sepakat satu kata menolak proyek itu, kami khawatir dengan dampak negatif yang ditimbulkan,”papar Yaya.
Ia pun menilai perencanaan yang tidak matang oleh PT Wika Jabar dan tidak transparan. Bahkan, Yaya mengatakan Pemerintah Sumedang dan warganya, merasa dilecehkan,”selama ini pemerintah telah menganggap kami bodoh yang tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan dari proyek geothermal itu,” lanjut Yaya. (redaksi)
setuju pak perjuangkanlah hak rakyat. malah pecatlah aparat pemerintahan desa yang arogan dan selalu mengintimidasi warga yang menolak.
eleuh2 masih aya keneh abdi msyrkt abdi nagara nu osok nga intimidasi rakyat na karah,aduh pa penegak eta nu kitu tos mencoreng demokrarsi,cik p penegak nu berwenang pang toel kn papatahan,eta tos mencoreng HAM & DEMOKRASI…sumedang online tetap d hati htr nuhun
betul itu kenyataan yg terungkap pada audensi antara mayarakat conggeang dan buah dua di depan anggota DPRDsumedang, malah ia mengatakan(di sisia di momonyet) oleh kepala desanya, setelah ia menyatakan penolakannya secara terang terangan kepada kadesnya dan membuat semua peserta tertegun mendengarnya. trimakasih sumedang online dan minta maaf kata2 itu di unkapkan supaya jadi perhatian jangan sekali2 abdi negara seperti itu.
alhamdulilah yach……. !!!!!!!
mudah-mudahan teu aya ujung-ujungna duit atanapi pencitraan kanggo anu ngabewarakeun.. sesuai hate anu ikhlas…
wani piro??????????????????????
@buahdua.. ((malah ia mengatakan(di sisia di momonyet) oleh kepala desanya))) punten kang kepala desa mana? supados jelas ..
@conggeang..pemerintahan desa yang arogan???? anu mana kang?
waktos harita nu nyarios teh istri ti masrakat narimbang, nyebatkeun anjeuna ka pakuwuna yen anjeuna teu satuju ku ayana proyek geothermal di narimbang.
sok tah pami tos kitu bade kumaha? nu sadaya ngomentararan ketak masarakat nu nolak. naha bade caricing wae boh pangagung atawa waarga sabudeureun tampomas.
betul, itulah pemerintah yg baik yg mementingkan rakyatnya. terus pejuangkan!!!!
@kang maman moal UUD atuh kang da ieumah rayat nu nolak nage sanes pangagung. pan saur KH udin fahrudin oge di acara audensi vs DPRD sumedang. Saguling, Cirata, Jatiluhur. nu maling rata2 urang luhur alias KORUPTOR. tukang ngarambet tukang mulung tangkilmah tara korupsi.
Jiahahahahah…teluh wae lah..meh teu pi omongeun.