[caption id="attachment_10440" align="alignleft" width="300"] Sekjen DPD Golkar Yogi Yaman, menyebutkan jika baligo yang akan dipasang di Jembatan Cigodeg tak berkoordinasi dengan DPD Golkar Sumedang.[/caption] SITURAJA – Sekretariat Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Sumedang, Yogi Yaman, mengaku prihatin dengan musibah tersengatnya pekerja yang tengah memasang baligho Aburizal Bakri (AB), hingga menyebabkan seorang pekerja meninggal dunia dan lainnya luka ringan dan berat, Minggu siang (17/6). Yogi, bahkan menyebut jika pemasangan baligho tersebut tak berkoordinasi dengan DPD Partai Golkar Sumedang. “Meskipun ini dari pusat mestinya yang di daerah juga dilibatkan,” tandas Yogi, saat mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hal yang sama dikatakan tim identifikasi Polres Sumedang yang dipimpin langsung KBO Iptu Pandu Winata SH, ke pada wartawan Pandu menyebutkan jika pemasangan atribut salah satu tokoh politik itu tidak ada izin baik kepolisian, maupun dari DPD Golkar Sumedang. “Korban saat itu memasang baligo, diduga tersengat listrik lalu terpental ke bawah. Korban ada empat orang, satu meninggal, dua dilarikan ke rumah sakit mengalami luka berat, satu luka ringan, tapi masih belum bisa kita tanya, karena masih shock. Ini tidak ada izin, ke Polsek setempat tidak ada, ke Polres juga tidak ada informasi, nanti itu kita menyusul,” ucap Iptu Pandu Winanta.(FITRI)/SUMEDANG ONLINE

Yogi : Tak Ada Koordinasi Dengan DPD Golkar

Sekjen DPD Golkar Yogi Yaman, menyebutkan jika baligo yang akan dipasang di Jembatan Cigodeg tak berkoordinasi dengan DPD Golkar Sumedang.

SITURAJA – Sekretariat Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Sumedang, Yogi Yaman, mengaku prihatin dengan musibah tersengatnya pekerja yang tengah memasang baligho Aburizal Bakri (AB), hingga menyebabkan seorang pekerja meninggal dunia dan lainnya luka ringan dan berat, Minggu siang (17/6). Yogi, bahkan menyebut jika pemasangan baligho tersebut tak berkoordinasi dengan DPD Partai Golkar Sumedang.

“Meskipun ini dari pusat mestinya yang di daerah juga dilibatkan,” tandas Yogi, saat mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Hal yang sama dikatakan tim identifikasi Polres Sumedang yang dipimpin langsung KBO Iptu Pandu Winata SH, ke pada wartawan Pandu menyebutkan jika pemasangan atribut salah satu tokoh politik itu tidak ada izin baik kepolisian, maupun dari DPD Golkar Sumedang.

“Korban saat itu memasang baligo, diduga tersengat listrik lalu terpental ke bawah. Korban ada empat orang, satu meninggal, dua dilarikan ke rumah sakit mengalami luka berat, satu luka ringan, tapi masih belum bisa kita tanya, karena masih shock. Ini tidak ada izin, ke Polsek setempat tidak ada, ke Polres juga tidak ada informasi, nanti itu kita menyusul,” ucap Iptu Pandu Winanta.(FITRI)