ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE

Gerakan Tanam Serentak di Lahan Sawah Baru

SUMEDANGONLINE: Banyak lahan pertanian yang beralih fungsi dengan cepat di Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut dikatakan Kasdam III Siliwangi Brigjen (TNI) Wuryanto saat memberikan sambutan pada kegiatan Gerakan Tanam Serentak di lahan sawah baru di Desa Tegalmanggung Kecamatan Cimanggung, Kamis (15/9).
Kepala Pelaksana Kegiatan Kol. (TNI) Limbong dalam laporannya mengatakan TNI bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI dalam program Percepatan Cetak Sawah (PSC) yang dilakukan secara swakelola bersama dengan masyarakat yang pencanangannya dilakukan sejak 17 Februari lalu di Tasikmalaya.
Dikatakan Limbong bahwa untuk wilayah Jawa Barat tahun 2016 dialokasikan seluas 15 Ha. “Perlu diketahui, awalnya untuk Jawa Barat dialokasikan 6100 hektar dan khusus Sumedang seluas 5800 hektar. Namun karena kesiapan dari kami berikut ketersediaan lahannya sendiri, maka untuk Sumedang baru terealisasi 250 ha, Tasik 100 ha, Pangandaran 80 ha dan Ciamis 70 ha dengan jumlah total 500 ha,” tuturnya.
Lebih lanjut dikemukakan Lembong bahwa kegiatan PSC terbagi atas kegiatan landclearing dan leveling. “Landclearing adalah pembersihan rumput dan pohon sedangkan leveling adalah kegiatan yang berhubungan dengan pembentukan tegalan,” ungkapnya. Sedangkan untuk pengolahan, sambungnya, pihaknya akan menyerahkan kepada dinas pertanian setempat setelah lahan tersebut dalam kondisi siap tanam.
“Lahan yang kondisinya siap tanam sudah mencapai 98,8 ha di seluruh Jawa Barat dan 65 ha yang berada di Sumedang. Untuk saat ini, lahan yang akan ditanam secara serentak seluas 25 ha dimana untuk Kabupaten Sumedang dipusatkan di wilayah Desa Tegalmanggung,” terang Lembong.
Turut dijelaskan pula oleh Lembong beberapa hambatan yang ditemui dalam proses pembukaan lahan di Cimanggung antara lain mobilisasi alat yang susah karena kondisi medan yang berat. “Berbeda dengan di wilayah (Kodam) lain, di Cimanggung ini lahan yang dibuka dibuat terasering. Hal lain yang menjadi hambatan adalah masalah air yang harus dipompa karena daerah ini merupakan pegunungan, sehingga perlu direncanakan oleh Pemda Sumedang ke depan untuk pengadaan pompa air agar lahan sawah yang dicetak tidak mubazir,” ungkap Lembong.
Sementara Bupati Sumedang dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Zaenal Alimin berharap, melalui kegiatan cetak sawah ini dapat menjadi sebuah momentum sebagai salah satu upaya yang tepat guna mensukseskan swasembada pangan, terutama dalam memberikan solusi mengenai berbagai kendala yang berkaitan dengan ketahanan pangan yang dihadapi saat ini.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, pemerintah telah mencanangkan swasembada pangan khususnya padi jagung dan kedelai sejak tahun 2007 lalu yang bertujuan guna mendukung ketahanan pangan dan untuk mewujudkan kedaulatan pangan,” ungkap bupati.
Akibat perkembangan ekonomi dan industri seperti halnya pembangunan Tol Cisumdawu dan Bendungan Jatigede di Sumedang, sambung bupati, telah menghilangkan lahan sawah seluas sekitar 2.250 hektar, sehingga produksi padi di Kabupaten Sumedang diperkirakan akan turun sekitar 4-5 %, atau ± 21.650 ton gabah kering giling (GKG).
“Dengan dilaksanakannya kegiatan pencetakan sawah baru dengan target 250 hektar yang tersebar di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggung, Buahdua, Surian, Tomo, Ujungjaya, dan berada di 10 desa di wilayah Kabupaten Sumedang yang melibatkan 1.100 kepala keluarga saat ini, diharapkan dapat menjadi tumpuan dan alternatif dalam meningkatkan swasembada pangan. Karena dengan asumsi perluasan sawah baru seluas 250 hektar, maka Kabupaten Sumedang akan menambah produksi padi sebanyak 1.370 ton gabah kering giling di setiap musimnya, sehingga akan menambah memperkuat ketahanan pangan daerah,” ungkap bupati lebih lanjut.
Selanjutnya bupati berharap melalui pencanangan tanam serentak di lahan sawah baru ini, dapat turut mengakselerasi tujuan dan sasaran dan memberikan manfaat yang semaksimal mungkin dalam rangka mensukseskan ketahanan pangan masyarakat nasional khususnya di Kabupaten Sumedang.
“Peran TNI dan Kepolisian diharapkan pula dapat mengawal jalannya pencapaian swasembada pangan di Kabupaten Sumedang, termasuk dari seluruh stakeholder baik pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan. Khusus untuk para camat diwajibkan mengawal keberhasilan pencapaian swasembada pangan sebagai pimpinan tertinggi dan penangungjawab pembangunan di wilayah,” tegas Bupati.
Diakhir sambutan bupati secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kodam III Siliwangi/Zidam, Kodim 0610, Danramil dan Babinsa se-Kabupaten Sumedang, serta kepada jajaran Dinas Pertanian Peternakan Dan Perikanan, Pengurus Kelompok Tani dan para petani pemilik serta camat dan kepala desa di lokasi pencetakan sawah baru, atas kerjasamanya, baik di tingkat kabupaten maupun di lapangan, sehingga seluruh rangkaian pelaksanaan pencetakan sawah baru ini dapat terwujud.
Kasdam III Siliwangi Brigjen (TNI) Wuryanto dalam arahannya mengatakan bahwa Kodam III Siliwangi diberi tanggungjawab untuk mencetak sawah demi meningkatkan kesejahteraan rakyat Jawa Barat. “Hal ini perlu dilakukan seiring pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan di seluruh Indonesia termasuk Jawa Barat yang alih fungsi lahannya begitu luar biasa cepat, sementara lahan yang dialih fungsikan rata-rata merupakan lahan sawah kelas satu,” ungkapnya.
Hari ini kita saksikan bersama, lanjut Wuryanto, bagaimana beratnya untuk mengganti lahan-lahan yang sudah beralih fungsi tersebut. “Kita dialokasikan 6000an ha untuk mencetak lahan sawah baru ternyata tidak mampu mengejarnya dalam waktu satu tahun sehingga hanya bisa mencetak 500ha karena beratnya situasi dan kesulitan yang dihadapi,” terangnya.
Namun demikian, sambungnya, Kodam III Siliwangi bersama Kepolisian akan senantiasa mendukung program pemerintah demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Kemudian, Kasdam III Wuryanto dengan didampingi Sekda Zaenal Alimin dan unsur Forkopimda menyerahkan bantuan berupa pupuk dan benih padi kepada petani secara simbolis, yang dilanjutkan secara bersama-sama melakukan pencanangan gerakan tanam secara serempak di petak sawah baru yang sudah disediakan.
Kegiatan dihadiri dan diikuti jajaran TNI dan Polri, unsur Kementerian Pertanian, jajaran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Sumedang, para kelompok tani serta hadirin tamu undangan lainnya.