Ini bayi mungil yang dibuang ibunya.

ISTIMEWA/SUMEDANG ONLINE

Ini bayi mungil yang dibuang ibunya.

Kondisi terakhir bayi yang dibuang, sudah ada 6 orang yang mau mengadopsi lantas …

SUMEDANGONLINE.COM, SUMEDANG — Malang nian nasib bayi yang diduga bernama Danish Nur Fattah. Nama tersebut merujuk pada surat wasiat yang tergeletak bersama bayi laki-laki yang dalam surat tersebut tertulis 25 Mei 2017 diduga tanggal kelahiran bayi tersebut.

Penemuan bai di teras rumah ketua RT 1 RW 4 Cipadung, Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Selasa (30/5/2017) pukul 21.30, sempat membuat geger warga sekitar. Ketua RT 1 Nurhayat mengaku kaget dengan adanya suara tangis bayi tengah malam.

Apa pun motifnya banyak pihak menyebut jika perbuatan orangtua tersebut sangat tega, membuang darah dagingnya sendiri. Jika pun karena faktor ekonomi, seperti tertulis dalam surat wasiat itu, tentu bukan seperti itu cara yang ditempuh bisa mendatangi panti sosial untuk menitipkan bayi tersebut.

Ironisnya, banyak orang yang ingin memiliki bayi hingga bertahun-tahun rumah tangga, namun tetap saja Allah belum menginjinkan untuk memberikan amanah. Begitu susahnya untuk mendapat keturunan, malah ini membuangnya begitu saja. Padahal anak adaah titipan dari Allah SWT yang haris dijaga, dilindungi dan dirawat sebaik-baiknya.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Sumedang Ani Gestafiani, langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk diusut secara tuntas. ”Kasus ini, merupakan kasus yang sangat memprihatinkan untuk kita semua, khususnya bagi kita seorang ibu. Karena dari sudut pandang apa pun, baik dari sudut pandang manusiawi, ini sangat tidak manusiawi,” ungkapnya Ani Gestaviani saat dikonfirmasi atas kejadian tersebut.

Termasuk sebut dia, jika dipandang dari sudut pandang hukum positif, maka perbuataan yang dilakukan si orangtua bayi tersebut merupakan tindakan kejahatan. ”Karena seorang anak itu mempunyai hak untuk mendapatkan kasih sayang, dipelihara. Terutama untuk masa balita ini terkait dengan air susu ibu,” tambahnya.

Meski demikian, dengan adanya kejadian tersebut harus segera dicari tahu motif apa yang melatar belakangi pembuangan bayi tersebut. ”Dan kita tunggu, karena saat ini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus ini,” imbuhnya.

Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten Sumedang untuk memberikan perawatan terhadap bayi tersebut. ”Saya sebagai ketua organisasi yang diberi kewenangan dan kepercayaan oleh Pak Bupati, untuk memegang P2TP2A di Kabupaten Sumedang. Tapi untuk saat ini tidak bebas untuk bergerak, karena tidak tersedianya anggaran untuk kegiatan kami, dengan situasi pada saat ini kebebasan saya juga terbatasi. Tapi kami, tetap melakukan pemantauan terhadap bayi tersebut, dan sampai saat ini keadaan bayi tersebut sehat,” jelasnya.

Terkait surat wasiat, sebut dia hal itu tidak merupakan sebuah jaminan. ”Dan itu bukan merupakan sebuah dokumen, dan bahkan itu mungkin sebuah emosional dari seorang ibu yang dia pun sebenarnya tidak tega menyimpan anaknya begitu saja,” ungkapnya.

Kepala Puskesmas Kota Kaler, Aan Sugandhi membenarkan kondisi kesehatan bayi tersebut hingga tanggal 2 Juni 2017 dalam kondisi sehat, bahkan berat badan bayi tersebut naik menjadi 6 ons dari sejak ditemukan.

Mereka pun tidak akan sembarangan memberikan bayi tersebut, meskipun ada surat wasiat yang ditinggalkan. ”Kalau melihat dari kondisi bayi, dari sejak ditemukan sampai dengan saat ini. Alhamdulillah kondisinya, bahkan semakin membaik. Kalau pada saat ditemukan jam 21.30 malam dari rumah Pak RT, saya langsung berkoordinasi dengan Lurah Kota Kaler untuk segera dibawa ke Poned. Karena kan disini tempat untuk pemeriksaan anak,” ujarnya.

Saat ditemukan lanjutnya, ada ditemukan Hypotermi kemungkinan besar hal itu lantaran terlalu lama tinggal diluar. ”Tapi setelah di Poned, paginya sudah membaik, sudah bagus. Bahkan kondisi sampai saat ini sudah naik 6 ons dari sejak ditemukan,” tambahnya.

Hal itu lantaran keinginan bayi untuk menyusunya juga terbilang bagus, anaknya tidak begitu rewel, tidurnya cukup, sehingga pertumbuhannya juga kelihatan bagus.

Selain itu Aan juga telah menugaskan pada setiap yang jaga bayi agar bertindak hati-hati apabila ada seseorang atau siapa pun  yang mengaku keluarganya. ”Atau yang mengaku dari dinas mana. Kita harus ada kewaspadaan, karena kita tidak menutup mata sekarang banyak orang yang membutuhkan anak. Bahkan sampai saat ini juga, yang langsung ke saya untuk mengadopsi anak itu sudah ada sekitar 6 orang. Mereka siap mengadopsinya,” tutupnya. (iwan/pitri)