WISATA  

Curug Cilandak Wisata Alam Tersembunyi di Sumedang

PERJALANAN siang itu menelusuri salahsatu desa di Kecamatan Wado. Cikareo Selatan. Tujuan kami bersama para pendamping lapangan Program Keluarga Harapan (PKH) yakni mengunjungi salahsatu curug yang memang belum begitu banyak dikenal.

“Tapi kalau masyarakat di sekitar sini memang sudah tidak asing dengan Curug Cilandak ini,” kata Asep Sofian, salahseorang dari mereka yang turut dalam perjalanan.

Kami sangat penasaran dengan lokasi curug setelah kepala Desa Cikareo Selatan, bercerita banyak tentang keindahan alamnya. Semula saya mengira ada landak besar yang ada di curug tersebut, ternyata nama Curug Cilandak diambil dari nama kampong tersebut Dusun Cilandak. Tepatnya di RT 02 RW 04.

Begitu sampai ke lokasi memang suhu dingin sangat terasa, air turun dari ketinggian 70 meter lebih menjadikan buih putih. “Sangat cocok untuk swafoto, ayo siapa yang mau di foto,” kata Asep yang juga hoby jeprat jepret ini.

Curug Cilandak yang memiliki ketinggian 70 meter itu, merupakan curug utama. Tak jauh dari lokasi itu memang ada curug lainnya namun kami lebih tertarik untuk menyambangi curug ini dulu, sebelum nanti jika ada waktu mencoba menikmati keindahan alam di curug lainnya.

Untuk mereka yang ingin berkunjung ke tempat ini, bisa menggunakan dua jalur alternatif. Dipastikan selama perjalanan menuju lokasi anda akan makin terpesona dengan suasana alamnya yang eksotik.

Jalur pertama, itu berjarak lebih kurang 4 kilometer. Sayangnya jalurnya agak rusak berat dari kantor Desa Cikareo Selatan ke arah Cimirun, Cibitung, lalu di Pertigaan Cilandak mengambil jalur kiri hingga mentok jalan tembok kecil ke pemukiman warga.

Jalur kedua memang agak jauh, bahkan tiga kali lipat dari jalur pertama. Tapi jalannya sudah relative bagus bahkan sudah berhotmix, sekitar 12 kilometer dari Desa Cikareo Selatan (Ujung Jalan Lingkar) menuju arah Dusun Sukanyiru di Desa Sukajadi, kemudian di perempatan mengamil ambil arah Cilandak.

“Tinggal pilih, jauh tapi nyaman, dekat tapi sedikit menderita di jalan,” ujar Asep dengan senyum.
Ketika memasuki area Curug. Di lokasi agak sulit karena tidak ada petunjuk arah, beruntung ada seorang bapak-bapak yang merupakan warga setempat. Dia rela mengantar kami ke lokasi, ketika kami mengatakan ingin ke Curug Cilandak.

Dikatakan dia, lokasi utama hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 800 meter dari tempat kami menyimpan kendaraan melewati pesawahan drainase air. Jalan setapak dan hutan bambu yang jalurnya agak tertutup dedaunan karena jarang dilewati oleh penduduk.

Kebetulan saat itu, kondisi alam sangat licin karena kondisi jalan yang diguyur hujan deras beberapa waktu sebelumnya.

Setelah berjalan lebih kurang 15 menit sampailah di lokasi utama. Di sana kita akan melihat bebrapa Curug yang ketinggiannya bervariatif. “Sayang saya tidak mendapatkan titik bidik foto yang baik karena tebing-tebingnya licin. Namun semua rasa lelah semua terbayarkan oleh hamparan indahnya air terjun yang jarang saya temukan di beberapa tempat sebelumnya,” paparnya.

Jadi ingin mencari wisata asri alam di Sumedang? Curug Cilandak salah satu pilihannya, tak perlu jauh. Karena alam Sumedang begitu kaya dengan keindahannya, tinggal bagaimana kita menjaga dan melestarikan hingga keindahannya akan selalu terjaga. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *