Sebanyak 64 peserta Pelatihan Refocusing Tanggap Covid 19 Bidang Cooking dan Pembuatan Handsanitizer Balai Latihan Kerja Lembang Angkatan V menghadiri penutupan pelatihan yang sebelumnya dilaksanakan selama 10 hari. Acara penutupan tersebut berlangsung di Gedung Negara Kabupaten Sumedang. Kamis (9/07/2020).

istimewa/humas setda Sumedang/SUMEDANG ONLINE

Sebanyak 64 peserta Pelatihan Refocusing Tanggap Covid 19 Bidang Cooking dan Pembuatan Handsanitizer Balai Latihan Kerja Lembang Angkatan V menghadiri penutupan pelatihan yang sebelumnya dilaksanakan selama 10 hari. Acara penutupan tersebut berlangsung di Gedung Negara Kabupaten Sumedang. Kamis (9/07/2020).

64 Peserta Pelatihan di Kabupaten Sumedang Dilatih Membuat Handsanitizer

SUMEDANG, SO — Sebanyak 64 peserta Pelatihan Refocusing Tanggap Covid 19 Bidang Cooking dan Pembuatan Handsanitizer Balai Latihan Kerja Lembang Angkatan V menghadiri penutupan pelatihan yang sebelumnya dilaksanakan selama 10 hari. Acara penutupan tersebut berlangsung di Gedung Negara Kabupaten Sumedang. Kamis (9/07/2020).

Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BLK Lembang dan Dinas tenaga kerja Provinsi Jawa Barat yang senantiasa memfasilitasi, memperhatikan dan membantu menciptakan lapangan kerja di Kabupaten Sumedang.

“Terima kasih kami bersyukur kepada Allah atas bantuan ini. Saya yakin masyarakat Sumedang, khususnya para peserta, sangat terbantu dengan digelarnya pelatihan ini,” ujar Bupati.

Dia mengharapkan hasil dari pelatihan tersebut dapat memberikan manfaat bagi warga Sumedang terutama yang terdampak oleh Covid-19.

“Jadi Ibu Kepala BLK sudah janji kepada saya bahwa pelatihan ini harus ada follow up nya. Kami tidak ingin pelatihan hanya formalitas saja. Apalagi dalam kondisi seperti ini usaha kecil harus bisa menangkap peluang ketika covid 19,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia mencontohkan, dengan memproduksi handsanitizer seseorang bisa menjadi pengusaha kecil karena bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi membuat handsanitizer.

“Saya minta langsung pelatihan PIRT-nya. Kami akan menugaskan Divisi Logistik Gugus Tugas untuk membeli handsanitizer dari peserta pelatihan ini. Siapkan dulu persyaratannya, labelnya,” tandasnya.

Bupati mengungkapkan bahwa saat ini keperluan handsanitizer untuk rumah rumah ibadah dan pondok pesantren begitu banyak sehingga menjadi peluang bagi para lulusan pelatihan sebagai produsen hand sanitizer.

“Harus siap memproduksinya. Harus tersedia dan harus kontinyu produksinya. Ada kualitas, kuantitas, dan kontinuitas agar ada jaminan kepada pelanggan barang itu ada,” demikian Dony Ahmad Munir. ***