KJA Bukan Satu-satunya Ladang Usaha di Jatigede, Sutrisno: Buka Wisata Berkonsep Perikanan

Sejumlah warga menghadiri kegiatan Program Gemarikan di Aula Kantor Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang, Jumat 5 Maret 2021, kemarin.
IST/SUMEDANGONLINE
Sejumlah warga menghadiri kegiatan Program Gemarikan di Aula Kantor Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang, Jumat 5 Maret 2021, kemarin.

SUMEDANGONLINE.COM, DARMARAJA – Anggota Komisi IV DPR RI, Sutrisno menyebutkan, Keramba Jaring Apung (KJA), bukan satu-satunya usaha yang dapat dijalankan di wilayah perairan Waduk Jatigede. Warga terdampak yang hilang mata pencahariannya, dapat memanfaatkan alternatif usaha lain untuk dikembangkan.

Seperti, membangun kawasan pemancingan serta menampung ikan dari hasil pancingan. Apalagi ketika pemancingan dikonsep menjadi ranah wisata, akan berdampak luas terhadap potensi usaha lainnya. Yakni, dengan tumbuhnya wisata kuliner serta penyediaan lahan parkir untuk menampung wisatawan.

“Kita harus bisa berpikir lebih jauh lagi, bagaimana kita membuka ruang usaha di Jatigede ini. Kita bisa menjadikan tempat wisata yang tetap berkaitan atau berkonsep perikanan,” kata Sutrisno dalam agenda Program Gemarikan (Gerakan Makan Ikan) di Aula Kantor Desa Darmaraja Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang, Jumat 5 Maret 2021, kemarin.

Disebutkan dewan pusat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu, keberadaan KJA akan menyebabkan pencemaran air waduk, yang notabene dijadikan air minum untuk daerah lain.

“Jadi tenang saja, karena banyak alternatif usaha yang bisa dijalankan dalam memanfaatkan potensi perikanan di wilayah perairan Waduk Jatigede,” kata anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) IX Jawa Barat meliputi Sumedang, Majalengka dan Subang (SMS) itu.

Sutrisno pun menjelaskan, pemerintah membangun Bendungan Waduk Jatigede, diantaranya untuk pembangkit listrik serta sumber bahan baku air minum. Maka dari itu, kualitas air waduk harus dijaga dan jangan sampai tercemar.

“Kalau masih ada KJA, airnya akan tercemar. Padahal itu untuk diminum. Dan kemarin pun dari keberadaan KJA, kebanyakan investor dari luar daerah. Masyarakat di Jatigede terbilang akan kesulitan memodali usaha KJA,” katanya.

Namun begitu, lanjut Sutrisno, perlu sinkronisasi dari semua pihak agar dalam pengelolaan potensi perikanan di Jatigede dapat berjalan optimal. Termasuk untuk tetap menjaga kualitas perairan serta lingkungan.

Sementara terkait program gerakan makan ikan, masyarakat memang harus diberikan pemahaman akan pentingnya mengkonsumsi ikan. Di Kabupaten Sumedang, banyak potensi sumber daya ikan. Sehingga, tinggal bagaimana pihak pemerintah daerah bisa mengakselerasi budaya konsumsi ikan di kalangan masyarakat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *