Kurang dari 90 Menit Terkumpul Rp30,3 Juta saat Sabyan Galang Dana untuk Pembangunan Masjid

Grup musik religi Sabyan Gambus menggelar penggalangan dana untuk pembangunan masjid Asahrowi Pondok Pesantren Al-Marifat di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Ahad, 29 Mei 2022.
Rizal Sangkan Jaya/SO/SUMEDANGONLINE
Grup musik religi Sabyan Gambus menggelar penggalangan dana untuk pembangunan masjid Asahrowi Pondok Pesantren Al-Marifat di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Ahad, 29 Mei 2022.

SUMEDANG ONLINE – Grup musik religi Sabyan Gambus menggelar penggalangan dana untuk pembangunan masjid Asy-Syahrowiyah Pondok Pesantren Al-Marifat di Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang. Ahad, 29 Mei 2022.

Sebelum mengakhiri lagu terakhirnya “Ya Jamalu”, Nisa Sabyan mengumumkan hasil penggalangan dana yang kurang dari 90 menit sebanyak Rp 30.300.000.

“Kita umumkan hasil donasi kita pada sore hari ini sebesar Rp30.300.000, takbir,” ujar Nisa sang vocalis.

Sementara itu Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir berharap adanya pesantren dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan dan menjadi tempat pembinaan moral dan belajar agama.

“Kalau ingin anaknya sholeh, salahsatu caranya sekolahkan anak-anaknya ke sekolah yang berbasis agama, caranya sekolahkan anaknya ke pesantren. Salahsatunya, pesantren Al-Marifat Cipicung,” ujar Dony Ahmad Munir dalam sambutannya.

Usai memberikan sambutan Bupati Sumedang didamping seluruh pengurus pondok pesantren Al-Marifat dan Forkompimcam Darmaraja menandatangani prasasti peresmian dan pembukaan Pondok Pesantren Al-Marifat. Selanjutnya Bupati Sumedang melakukan simbolisasi gunting pita.

Aceng Solihin selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ma’rifat mengaku pihaknya akan mengajarkan pada generasi penerus dengan ajaran Islam Ahlusunnah Waljamaah Annahdiyah dengan berlandaskan Alquran dan Asunnah, Qiyas dan Ijmaul Ulama.

“Dan insyaallah bersinergi dengan para wirausahawan yang ada di bawah naungan Pembina Yayasan Al-Ma’rifat. Harapan kami, dua kekuatan ini menjadi satu bersinergi, melahirkan santri santri yang mandiri. Santri-santri yang berkualitas, berwawasan luas, santri yang kreatif, produktif baik dalam kegamaan maupun dalam kewirausahaan,” pungkas dia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *