Bendung Disposal Jebol, Camat Rancakalong: 22 Kepala Keluarga Diungsikan

Camat Rancakalong Cecep Supriatna saat meninjau lokasi kejadian jebolnya bendung disposal Cihamerang seluas 8 hektar menyebabkan longsor di Dusun Ciledig Rt.06 Rw 04 Desa Sukasirnarasa Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.
Iwan Rahmat/SUMEDANGONLINE
Camat Rancakalong Cecep Supriatna saat meninjau lokasi kejadian jebolnya bendung disposal Cihamerang seluas 8 hektar menyebabkan longsor di Dusun Ciledig Rt.06 Rw 04 Desa Sukasirnarasa Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.

SUMEDANG – Imbas hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan bendung disposal Cihamerang seluas 8 hektar longsor dan menutup saluran pembuangan di Dusun Ciledig RT 006 RW 004 Desa Sukasirnarasa Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. Senin, 8 Januari 2024 sekira pukul 17.05 WIB.

Informasi diperoleh jebolnya bendung tersebut menyebabkan turunnya elevasi air dan menggerus tebingan tanah yang dekat dengan pemukiman warga.

Camat Rancakalong Cecep Supriatna saat meninjau lokasi kejadian menyebutkan kejadian bermula pada hari Minggu, huja mengguyur kawasan tersebut dengan intensitas tinggi selama semalaman.

“Sehingga debit air meningkat, kemudian juga curah hujan tinggi dan tekanan berat yang awalnya ini tergenang semua sampai atas kurang lebih ada yang ketinggiannya menurun perkiraan kemarin ada yang sampai 25 meter di kedalaman paling bawah,” ujar Cecep.

Cecep menyebutkan akibat tekanan yang berat menyebabkan saluran air yang dulu sempat ambruk di dalam sempat tertutup itu jebol, kemudian air air mengalir ke daerah yang paling ujung di daerah Cibawang.

“Nah ini sebetulnya kan tadi itu dapat dari curah hujan yang sangat tinggi. Kejadiannya hari Senin dini hari sekitar jam 4 dan lahan ini merupakan lahannya milik warga kemudian juga ada perusahaan yang kemarin punya kegiatan terkait dengan bagaimana penimbunan disposal pembangunan tol,” ungkapnya.

Pihaknya para pihak yang bertanggungjawab atas bendung disposal tersebut, agar segera dapat menanggulangi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ya tentu kami berharap bahwa kejadian seperti ini tentu tidak terulang lagi harapannya ke depan ada penanganan yang lebih jelas begitu yang lebih cepat,” tandasnya.

Camat mengatakan dampak dari kejadian ini, warga yang berada di bantaran genangan sebanyak lebih kurang 22 kepala keluarga atau 96 terancam, dan untuk sementara diungsikan ke rumah saudaranya yang terdekat.

“Mudah-mudahan dampaknya tidak terlalu signifikan karena khawatir memang rumahnya ini sedikit dekat dengan genangan jadi khawatir kita tentu ada hal yang tidak diinginkan. Insyaallah kita bisa antisipasi lah lebih cepat,” pungkasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *