Pekerja & Pabrik Terdampak Puting Beliung di Sumedang Barat
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Fitriyani Gunawan
- Terbit: Jumat, 23 Feb 2024 16:06 WIB
SUMEDANG – Pasca terjadinya angin puting beliung yang terjadi melanda wilayah Barat Kabupaten Sumedang. Rabu (21/2/2024) malam. Akibat kejadian tersebut telah memporakporandakan hampir seluruh bangunan yang berada di kawasan pabrik-pabrik hingga berimbas pada puluhan ribu para pekerja yang tidak akan bisa melaksanakan pekerjaannya seperti biasanya.
Bambang Setiawan selaku Mediator Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang mengatakan menyebutkan pihaknya telah melakukan peninjauan ke lokasi terdampak puting beliung.
“Hari kemarin bersama Bapak Kadisnakertrans, Bu kabid Hubungan Industrial dan Kasubag Umum berangkat ke lokasi yang mana dampak dari puting beliung yang terjadi kemarin itu memang ada beberapa perusahaan yang terkena langsung oleh puting beliung yang paling parah adalah PT Kahatex dengan PT Kewalaram. Kemudian kawasan Dwipa Puri juga ada beberapa perusahaan yang terkena yaitu Gracia, Pharmindo, MAU, PT. Thungciai, Sterin Laboratories dan Iwaki Glass serta kantor Dwipa Puri itu sendiri, ujar Bambang saat ditemui SUMEDANGONLINE di kantornya. Jumat, 23 Februari 2024.
Namun hingga berita ini disusun sebut Bambang, pihaknya belum mendapatkan informasi secara pasti berapa jumlah karyawa yang terkena imbas akibat kejadian tersebut.
“Kita belum mendapatkan informasi secara pasti berapa jumlah karyawan yang terkena imbas, tetapi hasil koordinasi kami dengan beberapa perusahaan yang berdampak untuk saat ini mereka melakukan off untuk bekerja. Karena mengingat di pabrik itu banyak barang-barang yang diterbangkan kemarin. Jadi dalam proses evakuasi barang dan pembersihan reruntuhan yang kemarin terkena oleh puting beliung,” ungkapnya.
Sementara untuk upah pekerja yang di offkan sementara, menjadi persoalan tersendiri, apalagi sebut dia kemungkinan untuk recovery dari puting beliung ini akan memakan waktu yang cukup lama mengingat gedung yang terkenai dampak itu cukup banyak.
“Seperti Kahatex itu sudah ada informasi sementara ada 22 divisi dari 1 Divisi 700 orang, kemudian untuk Kewalram ini hampir seluruhnya terkena. Jadi kemungkinan untuk pembenahannya akan memakan waktu yang cukup lama sehingga proses pengupahan bagi karyawan yang terdampak ini masih dalam proses perundingan antara perusahaan dengan Serikat Pekerja. Jadi kita menunggu bagaimana kesepakatan mereka tentang mekanisme pekerjaan dan pengupahan bagi pekerja yang terdampak. kita di Disnaker akan terus melaksanakan monitoring sampai dengan nanti ada kesepakatan bagaimana perlindungan bagi pekerja terutama terkait dengan mekanisme pekerjaan dan pengupahan,” pungkasnya. ***