40% Pedagang Pasar Sumedang Bangkrut
- Penulis: asnang
- Editor: Redaksi
- Terbit: Jumat, 14 Mei 2010 06:39 WIB
Keberadaan Pasar Tradisional di Sumedang yang telah hidup sejak lama kini terancam. Beberapa kios nampak banyak yang kosong ditinggalkan pedagangnya. Menurut informasi telah banyak pedagang yang terpaksa menutup usahanya. Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Sumedang, Drs. Deni Hanfiah, M.Si. rabu 12/5 mengatakan dari 640 kios yang ada 40%nya ditinggalkan pedagang. Mereka menutup kiosnya karena omzet dagangnya terus mengalami penurunan, bahkan tak lagi mampu menghasilkan. Menurut Deni factor penyebabnya selain kondisi pasar sendiri yang tidak memadai, kurang mampu mengantisipasi maraknya minimarket yang tersebar di setiap penjuru, kondisi pasar yang kumuh malah memberi dampak semakin malasnya konsumen dating ke pasar. Namun demikian, Deni tak bisa menyalahkan konsumen yang memilih belanja ke mini market. “Masyarakat tentu akan memilih mana yang lebih nyaman!?” kata Deni. Lebih lanjut Deni menuturkan rencana Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumedang sudah merencanakan dipindahkannya Pasar Tradisional tersebut ke daerah Terminal Ciakar. Pasar Baru Tradisional di tempat baru tersebut diharapkan lebih representative, apalagi ke depan di sebelah selatannya ada RIPP. Namun sejauh ini Deni tidak menjelaskan kapan realisasi pembangunan Pasar Baru tersebut. Namun Deni menyebutkan pihaknya akan bekerjasama dengan pihak swasta.