Cisitu (sumedangonline) Masyarakat Desa Cinangsi merasa belum mendapatkan prioritas perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Sumedang, akibat lemahnya koordinasi tanggap darurat, dituding sebagai salahsatu penyebab lambatnya penanganan bencana di Cinangsi yang sudah berlangsung sejak hampir 5 bulan lalu, hal tersebut disampaikan Dedi Koordinator Tagana Kabupaten Sumedang dan Sukardi Ketua Koordinator Bencana Cinangsi yang juga Ketua RW 04, di Posko Tagana Cinangsi, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang.
Dedi Bahkan mencotohkan di Kabupaten Ciamis, yang mengalami bencana yang sama dengan Ciumpleng dalam dua minggu sudah dapat diatasi, tetapi di Cinangsi penanganan bencana terus berlarut – larut.
Imbasnya, memasuki Tahun Ajaran baru, keluhan baru muncul dari warga dan para pendidik di SD Pabuaran yang kondisi bangunannya sudah hancur dan telah lama ditinggalkan. Bahkan disinyalir satu angkatan SD Pabuaran diyakinkan tidak akan memiliki murid.
“Bagaimana memiliki murid, bangunannya saja tidak ada, jika terus di merger, saya yakin warga pasti memilih SD Cinangsi, karena SD Pabuaran harus masuk siang”Keluh salah seorang Guru seperti dituturkan Sukardi kepada Sumedangonline.com.
Sementara itu mengenai wacana relokasi, sampai saat ini belum ada kejelasan yang pasti, padahal masyarakat sangat mengharapkan sekali. Selain mengharapkan segera relokasi, masyarakat pun berharap Pemerintah Kabupaten Sumedang segera memberikan status Tanggap Darurat secara resmi, untuk dapat mengakses berbagai bantuan dari luar, termasuk bantuan – bantuan yang dianggarkan oleh Pemerintah.(SO1)**