ARSIP  

JATINUNGGAL FOKUS MASALAH SOSIAL

JATINUNGGAL, Siap – siap untuk memperlambat laju kendaraan jika anda akan melewati jalur Jatinunggal – Wado, lebih dari lima pemuda melambai – lambaikan tangan menyuruh kendaraan untuk berjalan perlahan, setelah itu salahsatu dari mereka menawarkan selembar sticker bertuliskan 10 Tahun kecamatan Jatinunggal.

Kegiatan yang merupakan sebuah inisiatif dari Karang Taruna Kecamatan Jatinunggal dalam rangka memeriahkan dan turut memperingati Hari Jadi Kecamatan Jatinunggal yang ke-sepuluh tanggal 20 Mei 2011 mendatang itu mendapat respon positif dari Pihak Kecamatan, buktinya pihak kecamatan memberikan Surat Tugas untuk kegiatan tersebut, tidak hanya itu, satuan polisi pamong praja pun turut serta mendampingi mereka,sampai hari Kamis (28/04) kemarin, sudah terkumpul dana senilai Rp 1,2 juta.

Salahsatu ketua panitia kegiatan tersebut, Rudi Yudiana ditemui sumeks saat membagikan sticker, mengaku bangga dapat turut serta berperan aktif dalam rangka memeriahkan hari jadi kotanya, bahkan menurutnya respon dari masyarakat terutama, mereka yang mengendarai kendaraan dan lewat ke Jatinunggal cukup poisitif.

“Alhamdulillah responnya positif, tapi ada juga yang ngeyel, ceunah usahateh meni unggal poe tapi itu sebelum mereka diberi penjelasan, setelah mendapat penjelasan mereka pun mengerti”, ungkap pria yang baru berusia 25 tahun itu bangga.

Tidak hanya dijual dijalanan sticker itu pun dijual ke desa –desa melalui RT – RW masing, masing – masing, harga rata – rata penjualan sticker Rp 1.000,00, tapi terkadang ada juga yang masyarakat yang membelinya Rp 2.000,-.

Ditemui secara terpisah Camat Jatinunggal, Deddy T Wiraatmadja, membenarkan jika para pemuda yang meminta sumbangan untuk hari jadi kecamatan Jatinunggal atas rekomendasi pihaknya. Menurutnya untuk alokasi dana ulangtahun Kecamatan Jatinunggal sebesar Rp 83 juta, dana tersebut semua berasal dari swadaya, diantara dari PNPM senilai Rp 30 juta, Kecamatan Rp 10 juta, dan sisanya pihak Sponsor.

Namun alokasi dana sebesar itu tidak muluk – muluk untuk hiburan semata, namun pihak kecamatan akan mengalokasikan untuk hal – hal yang bersifat kegiatan social seperti khitanan masal, penyediaan Sembilan bahan pokok, panti asuhan, MOP KB.

“Ketika kita mengeluarkan uang Rp 30 juta sampai Rp 40 juta itu untuk yang mewah – mewah untuk hura – hura kan tidak ada manfaatnya, akhirnya dana – dana tersebut kita peruntukan untuk kegiatan – kegiatan social”, jelasnya.

Meskipun lebih banyak orientasi kegiatan sosialnya, tetapi camat pun tetap akan mengangkat kegiatan – kegiatan kesenian yang ada di Jatinunggal, seperti adanya penayangan wayang golek.

“Karena dalangnya asli orang Jatinunggal, kenapa tidak kita pentaskan dalam hari jadi Jatinunggal nanti”,ungkapnya bangga.(igun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *