40.235 Liter Minyak Goreng Disalurkan dalam Operasi Pasar di Kabupaten Sumedang
- Penulis: Fitriyani Gunawan
- Editor: Redaksi
- Terbit: Selasa, 22 Feb 2022 20:26 WIB
SUMEDANG ONLINE – Sebanyak 40.235 liter minyak goreng kemasan disalurkan secara serentak di lima wilayah yakni Kecamatan Sumedang Selatan, Darmaraja, Conggeang, Tanjungsari, dan Paseh.
Pendistribusian minyak secara simbolis dilakukan Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan di depan Kantor Kecamatan Sumedang Selatan. Selasa, 22 Februari 2022.
Wakil Bupati Sumedang mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerjasama dengan Bulog Cabang Bandung menggelar operasi pasar minyak goreng tapi tidak langsung dijual ke masyarakat, melain didistribusikan ke desa-desa oleh kecamatan dengan tujuan untuk mencegah kerumunan.
“Karena pandemi Covid-19 masih mengganas, minyak goreng sengaja disalurkan oleh kecamatan di tiap-tiap desa guna menghindari kerumunan. Minyak goreng tersebut dijual seharga Rp 14.000 per liter,” ujarnya.
Dijelaskan Wakil Bupati Sumedang, selain minyak goreng, komoditas yang disalurkan adalah beras dan gula pasir.
“Penyaluran minyak goreng dan komditas lainnya ini akan dipantau agar tidak terjadi kecurangan dan betul-betul didistribusikan ke masyarakat,” katanya.
Dia meminta penyaluran dilakukan merata agar benar-benar bisa mengatasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat.
“Kami berharap dengan adanya operasi pasar ini bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan minyak goreng dan kelangkaan minyak dapat teratasi,” tuturnya.
Yuliani Alzam selaku Pimpinan Bulog Cabang Bandung mengatakan bahwa Bulog Cabang Bandung memiliki lima wilayah kerja Kabupaten/Kota, salah satunya Kabupaten Sumedang.
“Sebanyak 40.235 liter minyak goreng akan disalurkan serentak di 5 titik Kabupaten Sumedang yaitu Kecamatan Sumedang Selatan, Gudang Bulog Paseh, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Conggeang dan Kecamatan Darmaraja, dengan Rp. 14.000 ribu per liter,” ungkapnya.
Sebagaimana disampaikan Wakil Bupati Sumedang, Yuliani menyebutkan, minyak goreng tersebut disalurkan melalui kantor kecamatan.
“Hal ini ditujukan untuk menghindari kerumunan. Bulog sendiri telah berkoordinasi dengan dinas terkait agar penyaluran sampai ke masyarakat di pedesaan,” pungkasnya. ***