PHBN Darmaraja dan Madara Gelar Lomba Nyangu, Istri Wabup Terpesona Lihat Prosesnya

Prosesi menyalakan api di tungku.
Asep Sofian/Canvas Sumedang/SO/SUMEDANGONLINE
Prosesi menyalakan api di tungku saat lomba nyangu tradisional.

SUMEDANGONLINE – Panitia Hari Besar Nasional (PHBN) Kecamatan Darmaraja dan Masyarakat Adat Darmaraja (Madara) menggelar lomba nyangu (menanak nasi) tradisional. Acara yang dibuka istri Wakil Bupati Sumedang Hj. Samantha Dewi Erwan digelar pada Sabtu, 13 Agustus 2022.

Samantha terlihat takjud dengan sejumlah peserta yang turut terlibat dalam acara tersebut, bahkan tak segan-segan Ketua Perwosi Kabupaten Sumedang itu pun turut ambil bagian dia mencoba menapi beras dan ngakeul sangu.

“Kegiatan yang bagus dan perlu terus dilestarikan,” ujar Samantha.

Camat Darmaraja, Widodo Heru Prasetyawan menyebutkan menanak nasi dengan cara tradisional memiliki banyak keunggulan selain dari nasinya yang enak juga secara kesehatan juga baik.

“Lomba nyangu ini kita laksanakan terbuka di Pendopo Kecamatan Darmaraja, tujuannya untuk mengedukasi kaum milenial, sebab diprediksi banyak kaum milenial yang tidak tau teknis menanak nasi ala orang tua dulu,” kata Widodo.

Tokoh masyarakat adat di Kecamatan Darmaraja Agus menyebutkan, menana nasi dengan cara tradisional memiliki beberapa tahapan diantaranya prosesnya dimulai dari mengambil beras di goah (gudang), napian (memilah beras), kemudian dilakukan pembilasan dengan air yang mengalir agar beras lebih bersih dari kotoran dan debu. Selanjutnya proses ngaronan, ngarih lalu mematangkan beras yang setengah matang tersebut menjadi nasi yang sempurna.

Peralatan yang digunakan juga cukup banyak, sedikitnya ada 5 jenis peralatan inti untuk menanak nasi pada jaman dulu, Dandang, Kukusan bambu atau masyarakat menyebutnya aseupan, tungku api, dulang kayu dan kipas bambu.

“Selain prosesnya yang cukup lama alat-alatnya juga cukup unik, hampir semua terbuat dari bahan kayu dan bambu,”katanya.

Agus memprakirakan banyak remaja sekarang yang tidak mengenali satu per satu alat menanak nasi pada jaman dulu, sebab anak jaman sekarang cukup memasak nasi dengan alat modern dan dibantu oleh aliran listrik.

“Saya berharap ada upaya untuk tetap melestarikan budaya tradisional, mulai dari peralatan sampai tehnik memasak nasi jaman dulu jangan sampai punah,”katanya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *