SumedangOnline – Setelah siswa dan orangtua siswa SMK Kehutanan Cisitu dibuat panik oleh pernyataan sebuah Media Massa di Sumedang, yang menyatakan SMK Kehutanan Cisitu akan Tutup. Pihak SMK Kehutanan kepada SumedangOnline diwakili Kepala Sekolah SMK Kehutanan Transisia Lancin M.Si (44) didampingi Humas Yayasan Wahana Bahari Indonesia (WBI) Asep Hendra (35), membantah hal tersebut.
“Berita tersebut jelas tidak benar, dan membuat resah, termasuk adanya provokator yang mengatakan jika siswa SMK Kehutanan akan dialihkan jurusannya ke Pelayaran. Yang ada apabila SMK itu dikelola oleh Yayasan Wahana Bahari Indonesia, akan ada jurusan tambahan Pelayaran” ungkap Transisia di gedung yang baru dibangun untuk SMK Kehutanan.
Timbulnya pernyataan – pernyataan simpang siur tersebut, disinyalir karena dalam tubuh pengelola SMK tersebut sedang terjadi polemik kepengurusan. Semula para Pendiri SMK Kehutanan Cisitu memberikan mandat kepada Yayasan Perkasa Insanindo (YPI), “Namun, kemungkinan karena tidak adanya perkembangan yang lebih baik kemudian Pendiri SMK tersebut, dihadapan Muspika Kecamatan Cisitu, membuat kesepakatan penyerahan dari Pendiri ke WBI” lanjut Kepala Sekolah dari Yayasan WBI.
Transisia pun mengatakan jika sebelum perjanjian ditandatangani dihadapan Muspika Kecamatan Cisitu, pihak WBI meminta pihak Pendiri untuk tidak memberikan Pengelolaan SMK Kehutanan jika dalam kondisi bermasalah,”Saya tidak mau begitu saja diserahkan, walaupun sudah sah, sudah tidak ada permasalahan dengan YPI, saya mengharapkan penyerahaan dihadapan Muspika Kecamatan Cisitu” ujarnya.
Sayangnya saat serah terima tersebut disepakati, pihak Dinas Pendidikan tidak hadir, padahal menurut keterangan Para Pendiri kala itu, mereka telah diundang, “Para Pendirinya sendiri menyatakan telah memberikan Surat Undangan kepada Dinas Pendidikan, namun ketika kami tanyakan ke Dinas Pendidikan ternyata undangan itu tidak ada”, jelas Asep Hendra.
Dari kopian berita acara yang diterima SumedangOnline, Serah Terima SMK Kehutanan Cisitu dari Dewan Pendiri ke Yayasan Wahana Bahari Indonesia tertanggal 20 Oktober 2010, diketahui Camat Kecamatan Cisitu Drs. Taufan Hidayat Slamet M.Si, kedua belah pihak dan saksi dari Ketua Komite SMK Kehutanan Drs. Cece Yusuf N, dan A Surahman atasnama orangtua siswa SMK Kehutanan.
Tanggal 2 Desember 2010 terbit Berita Acara yang menyatakanan jika Pengurus Yayasan Perkasa Insanindo telah menyatakan kesiapan untuk mengelola dan menyelenggarakan SMK Kehutanan Cisitu, surat tersebut dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, yang ditandatangani Drs. H. Eem Hendrawan, M.M.Pd, serta perwakilan Pihak YPI Drs. Cecep Jaya Kuswara, dan disaksikan UU Suhaya dan Ahmad Yasin, M.Pd.
Pernyataan dalam Berita Acara tersebut, kontradiktif dengan pernyataan para pengurus YPI dihadapan pengurus Yayasan WBI, seperti diungkapkan Humas WBI, Pihak YPI telah jelas – jelas tidak mau, bahkan menyatakan talak tiga untuk mengurus kembali SMK Kehutanan.
Dihubungi terpisah via telepon Dadang dari YPI, membenarkan jika pihaknya mengungkapkan pernyataan tersebut, ketika ditanya alasan penerimaan kembali pengelolaan SMK Kehutanan kepada YPI, Dadang berkilah, hal tersebut terpaksa dilakukan untuk menyelamatakan anak – anak kelas tiga.
“Saya terpaksa menerimanya karena untuk menyelamatkan anak – anaka kelas tiga, namun untuk alasan kenapa Dinas Pendidikan justru menyerahkan ke YPI silakan konfirmasi ke Dinas Pendidikan”, ujarnya.
Sementara itu pihak Yayasan WBI menanggapi pernyataan Kadis Disdik disejumlah media, kemarin, yang menyatakan jika pengalihan antara yayasan itu harusnya diketahui oleh notaris. “Seharusnya jika memang ada kekeliruan waktu itu, disdik memfasilitasi masalah itu, jika harus dihadapan notaris kami siap.” ungkap Asep Hendra.**(igun gunawan)