BANDUNG – Bank Indonesia (BI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalin kerjasama dalam rangka pendidikan dan penelitian khususnya di bidang Kebanksentralan. Kedepan, dalam rangka peningkatan kualitas capacity building sumber daya manusia Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan, BI bersama Unpad telah menyepakati pengembangan kerjasama tersebut meliputi pendidikan, penelitian, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Kebanksentralan.
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman yang ditandatangani Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, Ph.D, dan Rektor Unpad, Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Ahmad, diwakili oleh Wakil Rektor III, Dr. Keri Lestari Ssi Msi Apt, hari ini (27/9/2017), di Bandung.
Pembaharuan kerja sama diyakini akan memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak: Dari sisi perguruan tinggi, pengembangan teori akademis diharapkan akan semakin dekat dengan praktik perumusan kebijakan di bank sentral. Hal tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hasil pendidikan dan keunggulan kompetitif program studi di perguruan tinggi. Sementara bagi mahasiswa, pemahaman mengenai kebijakan bank sentral dapat meningkatkan keunggulan dan pengembangan karir baik di bank sentral, sektor keuangan, pemerintahan, maupun dunia usaha.
Dari sisi Bank Indonesia, kerja sama ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas perumusan kebijakan bank sentral, dengan perkembangan terkini mengenai teori-teori yang relevan. Selain itu, kerjasama ini dapat mendukung upaya sosialisasi peran dan fungsi bank sentral dalam perekonomian kepada mahasiswa, dunia akademis, dan masyarakat.
Kuliah Umum Kebanksentralan : “Bauran Kebijakan Bank Sentral”
Acara penandatangan kerja sama diakhiri dengan kuliah umum dengan topik “Bauran Kebijakan Bank Sentral” yang disampaikan oleh Deputi Gubernur BI, Bpk. Perry Warjiyo Phd dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi XI, Bpk. Ecky Awal Mucharam, serta dimoderatori oleh Guru Besar FEB Unpad, Prof. Dr. Hj. Tati S. Joesron. Kuliah umum tersebut dihadiri oleh 250 peserta berasal dari civitas akademika Unpad yakni mahasiswa S1, S2, S3 dan dosen Unpad, serta akademisi dari Perguruan Tinggi disekitar Jabodetabek dan Jawa Barat, Instansi daerah dan industri perbankan setempat.
Kuliah umum ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengembangan mata kuliah kebanksentralan yang merupakan pengejawantahan dari Nota Kesepahaman antara BI dan Perguruan Tinggi. Hal tersebut akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak antara Perguruan Tinggi yang memiliki pengetahuan akademis dan penelitian dengan Bank Indonesia yang mempunyai pengalaman praktis dalam kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.
Dalam paparan kuliah umum, disebutkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut, meskipun tidak sekuat perkiraan semula. Namun demikian, prospek ekonomi ke depan akan lebih baik. Meski pertumbuhan ekonomi dalam periode 2017-2018 belum kuat karena sejumlah tantangan global dan domestik, tetapi Bank Indonesia percaya bahwa reformasi struktural dan percepatan infrastruktur yang ditempuh oleh Pemerintah akan mendorong pertumbuhan lebih tinggi, khususnya mulai 2019. Bank Indonesia dipastikan akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Koordinasi dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural Pemerintah dipererat dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi untuk mendukungpertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. ***has